Namun di sini penulis hanya ingin menekankan kembali bahwa penting untuk menciptakan sebuah sistem pendidikan yang tidak memberatkan pelajar. Perlunya pengkajian ulang dalam sistem pendidikan kita terapkan saat ini. Selain itu, kesejahteraan para guru juga harus diperhatikan, apalagi para guru honorer. Bagaimana bisa seseorang bekerja secara maksimal jika gaji yang diterima sangatlah jauh dari kata layak bukan? Namun, penulis meyakini jika masih banyak guru honorer yang tetap tulus mengajar sepenuh hati karena ingin memajukan pendidikan yang ada di negara kita. Guru seperti inilah yang harus di apresiasi dan diberikan upah yang layak oleh pemerintah.
Kesimpulan dari penulis dengan membandingkan sistem pendidikan di Indonesia dan sistem pendidikan di Finlandia adalah penulis hanya ingin memberikan sudut pandang lain dalam dunia pendidikan yang bisa kita tiru untuk membenahi sistem pendidikan kita. Mereka yang sedang duduk di bangku sekolah maupun berada di universitas adalah aset bagi masa depan negara yang cerah. Jadi, jika standar pendidikan masih mementingkan nilai, bukan sebuah karakter dan kemampuan berpikir kritis, maka akan sangat mengkhawatirkan bagi masa depan bangsa dan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H