Mohon tunggu...
Ananda NovaS
Ananda NovaS Mohon Tunggu... Jurnalis - pendidik

alumnus PBA UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jalin Relasi dengan Terapeutik dan Empati

27 Oktober 2019   07:11 Diperbarui: 27 Oktober 2019   07:22 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa teknik komunikasi dalam terapeutik adalah sebagai berikut; Mendengarkan dengan penuh perhatian; Guru BK menunjukkan perhatian penuh pada peserta didik; Menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan masalahnya; Guru BK  menanyakan pertanyaannya secara terbuka agar masalah tersebut diketahui secara tuntas; 

Tak lupa guru BK menawarkan informasi terkait masalah yang dialami peserta didik; Guru BK mengklarifikasi dan memfokuskan terkait masalah peserta didik; Guru BK diam menjaga ketenangan agar peserta didik dapat bercerita secara tenang dan nyaman; dan yang terakhir adalah dalam proses itu guru BK menyelingi dengan humor agar suasana tidak tegang.

Sedangkan empati adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memahami perasaan orang lain tanpa kehilangan kontrol diri. Perbedaan sikap simpati dan empati adalah simpati itu merupakan sebuah rasa belas kasihan, iba, berupa ucapan tanpa adnya tindakan. 

Sedangkan empati merupakan sebuah rasa belas kasihan, iba, dan ucapan disertai tindakan. Maka dari itu guru BK juga dituntut untuk mempunyai rasa empati yang tinggi apalagi denga peserta didiknya khususnya yang sedang mempunyai masalah.

Adapun karakteristik empati adalah peka terhadap bahasa isyarat. Selain itu sesorang yang mempunyai rasa empati yang tinggi dapat ditunjukkan dengan control emosi yang baik. Kemudian seseorang tersebut juga mempunyai rasa kesadaran diri yang tinggi. 

Selain itu dia juga bisa role acting (dapat memberi saran dan nasehat) terhadap suatu masalah. Dan juga ia juga bisa sharing feeling (berbagi rasa) pada orang lain.

Nah, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terapeutik dan empati mempunyai hubungan yang sangat erat kaitannya. Hal ini dibutuhkan ketika konseling bahwa guru BK sangat membutuhkan komunikasi yang baik dengan peserta didiknya. 

Dengan adanya empati yang tinggi ini maka kemampuan terapeutik guru BK juga akan tinggi. Dengan demikian guru BK tidak akan salah respon terhadap tindakan-tindakan dari seorang peserta didik yang memiliki masalah tersebut.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun