Mohon tunggu...
Ananda Suci Munggaran
Ananda Suci Munggaran Mohon Tunggu... Konsultan - Marketing, Tourism, Travel, Aviation

Airport and Tourism enthusiast. An academician wanna be.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Buku Harian Corona: Catatan dari Bandara Kertajati (Bagian 2)

22 Maret 2020   17:21 Diperbarui: 22 Maret 2020   17:21 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu, 1 Maret 2020

Bandara Kertajati bersiap untuk jadi selebritis hari ini. Belum juga masuk dzuhur, awak media sudah berdatangan dan memulai reportasenya masing-masing. Malam ini, 69 ABK Diamond Princess akan mendarat di Bandara Kertajati pada pukul 23.00. Mereka terbang dari Tokyo Haneda Airport, Jepang. Jumlah mereka ternyata bertambah, dari yang asalnya 68 orang menjadi 69 orang.

Di tempat ketibaan, Bandara Kertajati, sejumlah fasilitas disiapkan. Mulai dari fasilitas operasional hingga fasilitas untuk VVIP. Fasilitas kesehatan pun sudah dijamin oleh Kementerian Kesehatan, karena kegiatan ini sejatinya berada di bawah komando Kementerian Kesehatan.

Sekitar pukul 15.00, sudah tampak Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di terminal Bandara Kertajati, untuk memantau proses evakuasi. 

Selepas matahari terbenam, awak media mulai memadati Lantai 2 Boarding Lounge Terminal Bandara Kertajati, sebab VVIP yang datang malam ini cukup banyak. Maklum, kegiatan ini memang tanggung jawab multisektor. 

Sehingga, menjelang malam beberapa orang penting seperti Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Perhubungan berkumpul di Bandara Kertajati dan bertindak sebagai komandan dalam peristiwa bersejarah ini. Selang beberapa waktu kemudian, tiba pula VVIP yang lain, yakni Gubernur Jawa Barat.

dokpri
dokpri
Di pertengahan malam, pesawat Garuda Indonesia A330-341 dengan nomor penerbangan GA8750 mendaratkan tubuhnya di landas pacu Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati dan bertengger di apron, tempat parkir pesawat. 

Harus menunggu dalam waktu yang cukup panjang untuk menunggu ABK Diamond Princess turun dari pesawat, barangkali menyesuaikan dengan protokol evakuasi yang diberlakukan Kementerian Kesehatan. 

Selang beberapa waktu kemudian, para WNI yang dipulangkan dari Jepang tersebut tampak keluar dari pesawat dan tanpa banyak kegiatan yang lain, mereka langsung memasuki bis RSPAD Gatot Subroto.

Dari ruang pemantauan VVIP di Lantai 2 Terminal Bandara Kertajati, Gubernur Jawa Barat beserta para menteri yang hadir mengamati proses evakuasi yang alhamdulillah berjalan dengan lancar. 

Semua proses dilakukan sesuai prosedur yang berlaku, sehingga tidak banyak massa yang hadir menghampiri proses evakuasi di apron. Hanya petugas berwenang yang menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap, yang boleh bertugas di sisi udara. Sehingga, siapapun yang hadir pada malam itu dijamin aman, karena kabarnya 69 WNI tersebut seluruhnya dinyatakan sehat. 

Tidak ada tragedi ataupun hambatan yang berarti selama proses berlangsung. Semua berkat koordinasi multisektor yang baik antara Kemenko PMK, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Majalengka, serta tentunya pihak bandara, PT Bandarudara Internasional Jawa Barat dan PT Angkasa Pura II.

Saya bangga, Bandara Kertajati telah menorehkan namanya dalam buku sejarah Indonesia di usianya yang masih sangat muda.

Senin, 9 Maret 2020

Bandara adalah salah satu tempat publik yang rentan akan penyebaran virus Corona. Kita tidak tahu dari mana saja orang datang dan pergi. Itulah yang menyebabkan bandara terkesan mengkhawatirkan saat ini. 

Hari ini adalah pertama kalinya di Bandara Kertajati dilakukan penyemprotan disinfektan, bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan. Supaya, masyarakat yang terbang dari dan menuju bandara ini tidak perlu khawatir jika terbang dari sini.

dokpri
dokpri
Sabtu, 14 Maret 2020

Kabar mengejutkan datang dari dunia perhubungan. Menhub Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. Beliau adalah menteri pertama di jajaran kabinet Indonesia maju yang terpapar virus Corona---kita tentunya tidak mengharapkan ada yang kedua.

Membaca berbagai berita di media mengenai kabar geger ini, beberapa menunjukkan sentimen yang mengarah ke Bandara Kertajati. Sejumlah laman memaparkan kronologi aktivitas Pak BKS---begitu beliau akrab dipanggil---sebelum dinyatakan positif COVID-19. Aktivitas tersebut mencakup kegiatan Menhub saat pelaksanaan evakuasi WNI ABK Diamond Princess. Pertanyaannya: bagaimana bisa?

Saat kejadian evakuasi berlangsung, posisi Menhub memantau dari jauh. Bahkan, seluruh aktivitas yang berkaitan dengan media seperti konferensi pers dan wawancara dilakukan di dalam terminal bandara. Berita yang lebih menggembirakan lagi, seluruh WNI ABK Diamond Princess yang dipulangkan telah dinyatakan negatif virus Corona. Jadi, bagaimana bisa pak Menhub terpapar virus Corona dari Bandara Kertajati?

Duh, media. Ada-ada saja.

Rabu, 18 Maret 2020

Tidak bisa dibohongi, penyebaran virus Corona secara masif di seluruh dunia merupakan pukulan keras bagi industri penerbangan global. Secara kasat mata, bandara menjadi saksi atas berkurangnya secara drastis masyarakat yang hendak bepergian, baik perjalanan domestik maupun internasional. 

Berkurangnya seat load factor penumpang di pesawat sangat berpengaruh terhadap pendapatan maskapai maupun operator bandara. Turunnya angka penumpang disertai dengan naiknya harga dolar mengakibatkan maskapai ogah beroperasi, dikarenakan beberapa komponen biaya operasional maskapai dibayarkan dalam kurs dolar.

Bagi bandara sendiri, beberapa komponen pendapatan aeronautika anjlok, seperti passenger service charge (PSC) atau yang kita kenal sebagai airport tax, biaya pendaratan pesawat, biaya parkir pesawat, dan lain-lain, seiring dengan berkurangnya penumpang akibat momok menakutkan COVID-19.

Berkaca pada data yang dimiliki oleh BUMN operator bandara, PT Angkasa Pura II (Persero), penurunan penerbangan internasional turun mencapai angka 25%, sementara penerbangan domestik relatif masih tinggi, yakni 75%. BUMN PT Angkasa Pura I (Persero) pun menaksir kerugian akibat virus Corona mencapai Rp 207 miliar.

Berkurangnya penumpang pasti berpengaruh juga terhadap pendapatan non-aero bandara seperti tenant dan transportasi antarmoda. Hari ini, seorang ibu penjual makanan di salah satu tenant Bandara Kertajati 'curhat' sama saya.

"Neng, kemana aja.. ibu udah lama gak liat."

"Iya ibu, maaf minggu ini lagi sering bawa bekel ke kantor. Hehehe."

"Sok atuh makan di sini. Ini gimana ya neng sepi, gak kayak biasanya. Kalau bisa, biaya sewanya dikurangi atuh ya.. ibu berat bayarnya. Hehehe.", si ibu masih senyum sambal sedikit meringis.

Saya menjawab dan mencoba menenangkan, " Iya ibu, mudah-mudahan ya ada kebijakan supaya meringankan tenant.. mudah-mudahan ya bu. Ibu tetap semangat yaa!"

------------------------------

Begitulah, teman-teman. Betapa dahsyatnya dampak COVID-19 ini terhadap industri penerbangan, tidak terkecuali di Indonesia. Saya memutuskan untuk menulis jurnal ini agar dapat membagikan cerita bagaimana suatu wabah dapat berdampak besar terhadap operasional dan pendapatan di dunia kebandarudaraan, termasuk di Bandara Kertajati. Selain berbagi, saya pun berharap agar tulisan ini menjadi sejarah di dunia penerbangan Indonesia untuk beberapa tahun yang akan datang.

Semoga cahaya mentari akan segera terbit lagi untuk industri bandar udara di Indonesia, terkhusus untuk Bandara Kertajati yang baru saja lepas landas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun