Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan serta pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respons akan semakin kuat. Begitu pula bila respons dikurangi atau dihilangkan (negative reinforcement) maka respons juga semakin kuat. Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi:
- Reinforcement and Punishment
- Primary and Secondary Reinforcement
- Schedules of Reinforcement
- Contingency Management
- Stimulus Control in Operant Learning
- The Elimination of Responsses (Gage dan Berliner, 1984)
Tokoh- tokoh aliran behavioristik di antaranya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner. Teori behavioristik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran jika diterapkan dengan baik. Guru perlu memahami kemampuan setiap siswa dalam menguasai keterampilan.
Guru juga perlu menjadi teladan bagi siswa, terutama dalam bidang sosial, etika, dan moral. Analisis kemampuan awal siswa Guru perlu melakukan analisis kemampuan awal dan karakteristik siswa. Pemberian stimulus
Dalam kegiatan belajar siswa perlu sesering mungkin diberikan stimulus agar hubungan antara stimulus dan respons bersifat lebih tetap. Penguatan dan hukuman Perubahan perilaku yang diinginkan akan lebih kuat jika diberikan penguatan, sedangkan respons yang tidak diinginkan akan hilang jika diberikan hukuman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H