Mohon tunggu...
Rukhsah Ana Lathifah
Rukhsah Ana Lathifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Tadris IPS

a social butterfly girl who dares to try new things especially adventures and loves nature activities and sports. 🏃🏻‍♀🥋🏕

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Kematangan dan Teori Belajar Behavioristik dan Humanistik

2 November 2024   22:30 Diperbarui: 2 November 2024   22:49 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini berkembang  menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan serta pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.  

Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respons akan semakin kuat. Begitu pula bila respons dikurangi atau dihilangkan (negative reinforcement) maka respons juga semakin kuat. Beberapa prinsip dalam teori belajar  behavioristik, meliputi:

  • Reinforcement and Punishment
  • Primary and Secondary Reinforcement
  • Schedules of Reinforcement
  • Contingency Management
  • Stimulus Control in Operant Learning
  • The Elimination of Responsses (Gage dan Berliner, 1984)

Tokoh- tokoh aliran behavioristik di antaranya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner. Teori behavioristik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran jika diterapkan dengan  baik. Guru perlu memahami kemampuan setiap siswa dalam menguasai keterampilan.  

Guru juga perlu menjadi teladan bagi siswa, terutama dalam bidang sosial, etika, dan moral. Analisis kemampuan awal siswa Guru perlu melakukan analisis kemampuan awal  dan karakteristik siswa. Pemberian stimulus

Dalam kegiatan belajar siswa perlu sesering mungkin diberikan stimulus agar hubungan  antara stimulus dan respons bersifat lebih tetap. Penguatan dan hukuman Perubahan perilaku yang diinginkan akan lebih kuat jika diberikan penguatan, sedangkan respons yang tidak diinginkan akan hilang jika diberikan hukuman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun