Mengacu pada Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Kompas 6/6), sebanyak 54,87 persen anak muda lebih gemar mencari pengetahuan agama melalui dunia maya. Padahal, informasi dari dunia virtual, apalagi berkaitan dengan agama, tak bisa sepenuhnya dipercaya sebagai kebenaran. Pembelajaran agama memerlukan guru dengan otoritas penuh dalam ilmu keagamaan.
Bikin Akun Medsos Resmi Kemenag
Mungkin kita harus introspeksi diri mengapa orang lebih banyak mempercayai info-info di media sosial. Bisa jadi karena aksesnya sangat mudah. Karena itu, kalau saya jadi menag, akan memberikan akses semudah mungkin melalui media sosial untuk menjawab pertanyaan masyarakat. Terutama yang berkaitan dengan keagamaan. Terbuka kesempatan kepada masyarakat untuk berdiskusi.
Ini tentu sesuai dengan salah satu misi Kemenag dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama, pendidikan agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan keagamaan.
Melengkapi Rumah Ibadah dengan Perpustakaan Instagrammable
Gawai memang penuh pesona. Bikin kecanduan siapa saja, mulai anak-anak sampai orang dewasa. Masyarakat kekinian sepertinya lebih asyik mantengin media sosial ketimbang membaca buku. Karena itu, kita harus mencuri perhatian mereka.
Kalau saya jadi menteri agama, akan melengkapi rumah ibadah dengan perpustakaan dengan desain yang instagrammable. Buku-bukunya juga beragam mulai keagamaan, motivasi, novel remaja, sampai buku cerita anak. Bahkan, kalau perlu, dilengkapi juga dengan buku mengenai agama lain.
Masyarakat digairahkan kembali untuk membaca buku dan membuat mereka lebih merasa ngehits masuk ke perpustakaan ketimbang nongkrong di kafe ber-wifi.
Tak cuma untuk ruang baca, perpustakaan itu bisa digunakan untuk ajang diskusi soal agama atau kehidupan sosial lainnya. Tak menutup kemungkinan, mengundang umat agama lain buat beraktivitas bareng di perpustakaan itu seperti bedah buku, membuat craft, pelatihan menggambar, dan masih banyak lagi.
Dengan seretetan kegiatan itu, orang muda maupun orang tua bisa belajar lebih banyak tentang nilai dan norma sosial bermasyarakat. Dan yang penting, mereka akan ''sibuk'' berelasi dengan orang lain di dunia nyata bukan cuma eksis di dunia maya. Dengan demikian akan terwujud salah satu misi dari Kemenag yaitu memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H