[caption id="attachment_366533" align="aligncenter" width="300" caption="Gracia di sebuah forum internasional. Sumber: tennisforum.com"]
Ibu Jadi Inspirasi
Kecintaannya pada bidang lingkungan hidup tak lepas dari peran serta sang ibu. ''Ibu lah yang menginspirasi saya. Sejak kecil, saya dan adik-adik diajarkan untuk berperilaku ramah lingkungan," ujar Grace.
Salah satu contohnya adalah melakukan piket hemat listrik. Selain itu, sang ibu yang juga dosen lingkungan mengajarkan Grace pentingnya menanam pohon. Karena itu, sebagai upaya penghapusan jejak karbon pribadi, Grace menanam satu pohon setiap berkendara dengan kendaraan bermotor sejauh 10-20 km.
''Lingkungan merupakan penyatu segalanya. Kalau udara kotor, tak mungkin kita bisa beraktivitas," alasan antusiasme Grace pada lingkungan.
Menurut Grace, ikut andil dalam melestarikan lingkungan sebenarnya simpel. Budayakan hemat air dan BBM. "Pada 2030, air bersih cuma sisa 3 persen, lho" ujar perempuan yang pernah bekerja di Kementrian Lingkungan Hidup setelah lulus kuliah.
Saat ini, Grace kerap melakukan perjalanan ke berbagai daerah. ''Selain untuk mengumpulkan data-data soal isu lingkungan yang terjadi di sana, saya sempatkan untuk melakukan kampanye pelestarian lingkungan hidup," kata motivator yang tertantang untuk menyadarkan masyarakat agar peduli pada lingkungan.
Terlibat di PBB
Mewakili perempuan muda Indonesia, Grace pernah membawa harum nama negeri di tingkat internasional. Pengalaman bekerja di kementerian lingkungan hidup membawa Grace ke PBB sebagai advokat muda United Nations Environment Programme (UNEP), badan PBB untuk lingkungan.
[caption id="attachment_366529" align="aligncenter" width="300" caption="Terlibat di UNEP (Badan PBB untuk lingkungan). Sumber: medanmagazine.com"]
Yang mengesankan bagi Grace ialah berkesempatan berpidato dalam pembukaan TUNZA International Youth Conference 2013 di Kenya bersama Direktur Eksekutif UNEP Achim Steiner. "Cita-citaku terlibat di PBB terwujud," ujar Grace bangga.