Mohon tunggu...
Anak Nusantara
Anak Nusantara Mohon Tunggu... -

Anak Pulau tanpa batas di Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bahran Sudah Tamat, Tinggal...

9 November 2011   11:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:52 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wahyu bengong. Nggak bisa ngomong. Kupingnya panas seperti diulas cabe rawit. Nggak tahan dicerocosin…

Wahyu: ”Bentar-bentar… tunggu dulu… kamu ni ngomong apa sih... nyerocos terus... Emang isi smsnya apa... coba kirim ke saya.”

Herlina mengirim SMS tersebut. Hening sejenak. Lamat-lamat terdengar suara Wahyu yang tertawa terkekeh-kekeh.

”Herlina... itu kan SMS dari saya. Pakai nomor lain. Maksudnya, Tulisan Pak Bahran yang sudah diterjemahkan Pak Wan, sudah selesai saya revisi. Tinggal tulisannya Pak Ari, Iqbal dan Taslim...”

Herlina terbengong. Mulut manyun. Berbusa-busa (pasti nih) siap mengeluarkan racun serapah. Mata mendelik. Kuping memerah.

”Siiiiiiiaaaaalaaaaaaan, bapak....!!! Aku udah ketakutan setengah mampus” (dan terus menceracau.... Linda Blair untuk film the Exorcist pun kalah aktingnya)

Pak Wahyu terus tertawa girang terkekeh-kekeh. Dapat bahan tertawaan baru di kantor. Meliuk-liuk diatas kasur. Kegirangan seperti ular kadut dapet kodok.

............

Pak Yusuf driver: ”memangnya Pak bahran, merasa punya musuh nggak?"
Ira: ”Iya, mungkin bapak pernah nyakitin seseorang di sini?”
Bahran: ”Ah, perasaan saya. Ndak ada. Saya ndak pernah neko-neko”.

Dan kijang pun terus melaju ke Banda Aceh dari Sigli.

Minasih tertidur pulas. Bahran sudah selamat dan sedang dalam perjalanan ke Banda Aceh.

Taslim mengejar-ngejar anaknya yang lari kesana-kemari mengejar kucing. Di kota Langsa. HP mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun