Satu sajak dari pujangga yang lupa pada agama
Jemarinya tak meminta secuil doa untuk tuhannya
Bilamana tak kunjung diminta mungkin aku berdosa
Kulitnya membekas pada tinta nirwana
Sekian lama ia dan aku juga mereka rindu pada langgar langgarÂ
Seruan mengeras merambah kata hingga baitnya kelu dilidahÂ
Sesiapa dalam doa itu mungkin kini aku merindu
Oh tuhan,
Aku cukup berdosa pada pedang kehidupan
Aku benci kemewahan dalam derita
Aku mau berkah-MuÂ
Tatkalaku berandai ia sirna
Tatkalaku menangis lebam indra ini
Oh tuhan,
Kembalikan hatiku pada-Mu
Aku sesat dahuluÂ
Aku terbuai masa lalu
Sepantas apa aku kini dapat rindu
Hanya aku menginginkan-MuÂ
Inginku kembali di jalan-Mu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI