Satu sajak dari pujangga yang lupa pada agama
Jemarinya tak meminta secuil doa untuk tuhannya
Bilamana tak kunjung diminta mungkin aku berdosa
Kulitnya membekas pada tinta nirwana
Sekian lama ia dan aku juga mereka rindu pada langgar langgarÂ
Seruan mengeras merambah kata hingga baitnya kelu dilidahÂ
Sesiapa dalam doa itu mungkin kini aku merindu
Oh tuhan,
Aku cukup berdosa pada pedang kehidupan
Aku benci kemewahan dalam derita
Aku mau berkah-MuÂ
Tatkalaku berandai ia sirna
Tatkalaku menangis lebam indra ini
Oh tuhan,
Kembalikan hatiku pada-Mu
Aku sesat dahuluÂ
Aku terbuai masa lalu
Sepantas apa aku kini dapat rindu
Hanya aku menginginkan-MuÂ
Inginku kembali di jalan-Mu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H