Mohon tunggu...
Anak Laut
Anak Laut Mohon Tunggu... -

Akun ini dikelola secara kolektif oleh anak muda yang berusaha menyebarkan dan menanamkan jiwa maritim keseluruh masyarakat Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aquanus Sebagai Strategi Kebudayaan Maritim

11 Mei 2016   12:35 Diperbarui: 11 Mei 2016   14:48 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, film dan komik dapat menciptakan atau membentuk komunitas yang telah ada dimasyarakat, yang dimana setiap anggotanya terdorong untuk mengadaptasi gagasan yang disampai media tersebut. Maka dari itu, film dan komik merupakan medium sempurna untuk menyebarkan gagasan dan mengkonstruksikan kesadaran masyakat.

Tidak aneh jika hari ini, anak-anak TK kini fasih berbahasa Malaysia karena sering menonton Upin-Ipin, siswa-siswi SMP tidak menyukai Rusia karena Captain Amerika, pelajar SMA menyukai lelucon dan kekerasan gara-gara Deadpool, mahasiswa Indonesia yang kini ke korea-korean karena digempur serial drama korea  dan ibu-ibu yang semakin emosian karena kebanyakan nonton Uttaran tiap hari.

Berangkat dari hal tersebut keberadaan Aquanus menjadi sangat penting bila masih berharap Indonesia menjadi poros maritim, kita perlu karya untuk menjadi lawan tanding mereka dalam merebut kembali kepribadian bangsa,  bangsa kita perlu icon yang mereprsentasikan semangat maritim yang kuat, yang akan dikenal, menginspirasi sekaligus menghibur. Semua itu sebenarnya dapat ditemukan di sosok Aquanus.

Aquanus Juru Selamat Poros Maritim

Lewat film dan komik lah Amerika mengkonstruksi dan menghegemoni  masyarakat dunia. Maka dari itu, sangat tepat jika kita menjadikan Aquanus sebagai soft power untuk pertempuran kebudayaan, dalam mempengaruhi persepsi juga gaya hidup masyakat dunia maupun di Indonesia.

kita harus memproduksi film dan komik yang menceritakan perjuangan Aquanus menghadapi illegal Fishing, melawan polusi atau limbah dalam bentuk monster, atau keserakahan perusahaan asing yang ingin menguasai Indonesia yang disimbolkan dengan robot atau alien, penyelamatan nelayan  dari aksi teroris negara lain, dan banyak hal lain dari masalah maritim kita yang perlu dibuatkan metaforanya dalam bentuk film dan komik agar dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.

Tidak hanya mempunyai fungsi edukasi, peran Aquanus juga dapat mendorong pertumbuhan dan perluasan bisnis di sektor maritim. Aquanus bisa menjadi ikon pariwisata laut Indonesia, setiap setting tempat Aquanus beraksi bisa menjadi sarana promosi wisata yang menarik.

Selain memperkuat lini bisnis pariwisata, melalui Aquanus, industri kebudayaan dan industri produk dalam negeri akan semakin tumbuh. Industri kebudayaan akan terpacu untuk memproduksi berbagai macam karya mulai dari games, action figure, dan semacamnya.

Sedangkan, Industri produk dalam negeri akan mendapatkan keuntungan dari segala produk yang digunakan sekaligus dipromosikan oleh Aquanus, seperti makanan, pakaian,  dan gaya hidup apapun yang tergambarkan oleh film maupun komik.

Menjadikan Aquanus sebagai juru selamat poros maritim adalah hal yang sangat mungkin dilakukan. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah perlu melibatkan berbagai stakeholder seperti media,  industri budaya (film, komik, musik, animasi, games), industri produk komersial dan komunitas kreatif dalam rangka menanamkan wawasan kemaritiman kepada masyarakat. 

Pemerintah Indonesia harus terlibat aktif dalam mempromosikan dan memfasilitasi para stakeholder dalam membangun ikon Aquanus dengan berbagai kebijakanya. Sedangkan industri budaya dan industri produk dalam negeri bertugas untuk menciptakan produk yang dapat dipahami dan dikonsumsi oleh masyarakat. Lalu peran media adalah untuk mengoptimalisasi mengenalkan Aquanus keseluruh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun