Mohon tunggu...
Agung Wiendarto
Agung Wiendarto Mohon Tunggu... Freelancer - orang biasa

Bad Photographer, Bad Writer. Lahir di Surabaya, menyukai buku Karl May, Enid Blyton, Hardy Boys, Sir Alfred Joseph Hitchcock, Salandra, Hilman Hariwijaya, tulisan lepas Cak Nun, dan suka terminologi Wimar Witoelar soal orang biasa. Suka bikin aplikasi berbasis Android, terima email di agung@dewagung.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Polisi Misteri ini, Sendiri Mengejar Mimpi

20 Oktober 2015   19:24 Diperbarui: 20 Oktober 2015   19:35 15343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Jangan tanya saya kenapa tulisan saya diatas di share oleh 4,476 kali dan di LIKE oleh 322 rekan di facebook. Jujur, saya ndak tahu.

Yang saya tahu dua hari kemudian media-media online turut memberitakannya juga. Ada 15 belasan media yang tampil di Google jika kita ketikkan keyword "polisi beri coklat". Polisi ini saja baru tahu di hari ke-dua saat saya kabari bahwa media turut bahas postingan saya.

Pencitraan? Mohon maaf Kisanak, bukan. 

Si Polisi ini, tidak mau namanya dipublikasikan. Saya menghormatinya dan tetap sampai mati tidak akan berikan namanya pada media. Bahkan, Polisi ini sempat menyesalkan ulah saya memposting berita tentang dirinya karena setelah 3 hari dari posting awal di facebook, media cetak dan online memburunya.

"Wah Pak, saya dikejar-kejar media nih", keluhnya.

"Loh kan enak jadi terkenal" pancing saya.

"Ndak pak, saya tetep ndak mau nama saya ditulis.. Juga saya ndak mau wajah saya terlihat. Lha wong niatan ini ndak untuk cari popularitas kok. Apalah ini wong cuma coklat.." timpalnya.

Rupanya para wartawan menghubungi kantornya, dan dari kantornya mendapatkan nomor telepon polisi ini. Dalam hati saya geli, paling nanti kalau wartawan media cetak mengabadikan, dia pasti tersorot juga namanya.

Mengejutkan, saat wartawan DETIK Com dan Radar Bromo berhasil memburunya, namanya tetap TAK TERTULIS..! Cek artikel disini sebagai bukti. Polisi Misteri ini tetap berusaha agar identitasnya tetap terlindungi. 

Kalau pencitraan, pasti lain lagi posenya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun