Mohon tunggu...
Andri Rosita
Andri Rosita Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Bidan dan petugas Promosi Kesehatan di Puskesmas Poncowarno. Ibu rumah tangga dan penggila drama korea.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Prediksi dan Tren E-Learning di Tahun 2017

13 April 2017   09:42 Diperbarui: 13 April 2017   09:59 1923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tahun 2016 memang sudah berlalu beberapa bulan, dan saat ini sudah memasuki awal 2017. Namun, perubahan tahun tidak menyurutkan tren belajar berbasis teknologi informasi yaitu e-Learning untuk semakin melejit di kalangan masyarakat umum. E-Learning merupakan sistem atau konsep pendidikan yang mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), seperti komputer, tablet dan smartphone yang terhubung dengan jaringan internet.

Seperti tren teknologi yang semakin berkembang pesat dari tahun ke tahun, e-Learning pun semakin berkembang dan diprediksi akan mencapai rata-rata hingga 23% di tahun 2017. Bagi beberapa kalangan, mungkin hanya tahu bahwa e-Learning sekedar proses belajar jarak jauh menggunakan komputer dan tidak perlu bertatap muka langsung di dalam kelas. Beberapa kalangan pun hanya tahu bahwa e-Learninghanya sebagai alternatif pengganti untuk mencari ilmu dari pendidikan formal di bangku sekolah mau pun dunia perkuliahan. Namun, tahukah Anda bahwa di tahun 2017 ini, industri e-Learning akan memiliki tren tersendiri dengan tools baru yang bermunculan untuk lebih memudahkan para e-Learners mengakses informasi pembelajaran bahkan mengetahui kapasitas intelejensi individu.  Beberapa tren yang diprediski akan muncul pada e-Learning di tahun 2017 antara lain:

Personalized dan Big Data

Kemajuan teknologi adalah sebuah permasalahan mengenai trial and error, dalam hubungannya dengan teknologi,Personalized dan Big Data memiliki peran yang signifikan, bahkan tren ini bisa menjadi alat untuk pelatihan di sebuah perusahaan. Dengan adanya personalisasi kinerja dalam perusahaan menggunakan e-Learning, maka memudahkan pihak perusahaan mengetahui potensi dalam diri pekerjanya sebab dalam kenyataannya, seorang individu lebih mengenal dirinya sendiri daripada orang lain. Sedangkan Big data bisa digunakan untuk menyimpan hasil evaluasi, mengetahui hasil pencapaian dan mengoptimalkan kinerja dari e-Learning. Big Data dapat digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya dalam e-learning. Jika Big Data digunakan secara efisien maka data berskala besar akan menjadi alat dalam pembangunan e-Learning.

Gamification

Kunci dari kesuksesan sistem e-Learning adalah interaksi peserta didik untuk berperan aktif dalam mendapatkan informasi pembelajaran. Salah satu toolsbaru yang akan menjadi tren e-Learning di tahun 2017 adalah Gamification di mana akan menjadi triggerbagi peserta didik untuk lebih aktif dalam belajar. Melalui alat ini, materi pembelajaran akan dirancang dalam sebuah permainan. Gamification dalam e-Learning akan memotivasi peserta didik untuk menjadi lebih baik.

Mobile Learning

Pertumubuhan mobile phone yang semakin pesat di seluruh dunia akan sangat membantu perkembangan e-Learning. Mobile learning akan menjadi tren baru yang hadir untuk melengkapi sistem pembelajaran e-Learning karena memfasilitasi peserta didik untuk berkontribusi dan saling bertukar pendapat dengan pengajar maupun peserta didik lain secara real time. Hal ini tidak bisa dipungkiri untuk keefektifan sistem online learning karena setiap individu selalu berdampingan dengan mobile phone setaiap saat.

Augmented(AR) dan Virtual Reality (VR)

AR dan VR dapat dikatakan hanya digunakan untuk bermain game saja pada tren beberapa tahun belakangan. Namun, di tren e-Learning mendatang, AR dan VR akan menjadi media simulasi untuk belajar lebih mendalam dan akan menjadi tools e-Learning yang paling ditunggu di tahun 2017. VR akan menciptakan sebuah simulasi belajar virtual 3D, sedangkan AR akan memberikan simulasi objek artifisial dan lingkungan sesungguhnya di mana menungkinkan pembelajar untuk berinteraksi secara langsung.

Microlearning

Microlearning merupakan tren terbaru saat ini yang dirancang untuk memenuhi materi pembelajaran sepanjang 4 hingga 5 menit atau bahkan lebih pendek. Metode ini mudah untuk diakses melalui perangkat mobiledengan dukungan just-in-time.

Bisnis Edukasi Melalui e-Learning untuk Mencerdaskan Bangsa

Mungkin beberapa orang merasa aneh dengan adanya kalimat pendidikan untuk urusan sebuah bisnis, tapi di jaman serba digital hal seperti ini adalah sebuah kenyataan. Walaupun, bisnis pendidikan menggunakan sistem e-Learning belum setenar e-Commerce, namun peluang bisnis pendidikan terbuka lebar untuk para instansi pendidikan mau pun swasta untuk mendapatkan income. Jika ditelaah lebih jauh, bisnis edukasi melalui e-Learningmemiliki keuntungan dari segi pemasukan finansial sekaligus mencerdaskan bangsa melalui teknologi. Jadi, dalam hal ini bukan mengenai monopoli pendidikan dan tidak ada pihak yang dirugikan dari jenis bisnis e-Learning.

e-Learning memberikan manfaat yang signifikan dan dinamis baik dalam dunia bisnis atau pun pendidikan karena sistem pendidikan ini lebih efektif serta efisien dibandingkan sistem pendidikan konvensional. Melihat peluang ini, maka banyak Perguruan Tinggi di Indonesia yang menerapkan sistem e-Learning yang memanfaatkan teknologi informasi untuk menunjang dunia bisnis pendidikan sekaligus meningkatkan intelejensi masyarakat. Di antara banyak perguruan tinggi di Indonesia ada beberapa deretan nama universitas swasta di Jakarta dan Bandung yang memanfaatkan e-Learning untuk menunjang kebutuhan pendidikan dan mencetak lulusan terbaik, di antaranya adalah London School of Public Relations(LSPR), Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), Universitas Bina Nusantara (Binus), Universitas Bakrie, Universitas Gunadarma dan Universitas Islam Bandung (UNISBA).

PTS vs PTN, Mana yang Dipilih?

Jika ada pertanyaan, manakah yang akan dipilih PTN atau PTS untuk melanjutkan studi, maka jawabannya bisa ditentukan dengan mengetahui tujuan apa yang akan diraih setelah lulus kuliah. Sudah pasti adalah mencari kemudahan dalam mencapai karir impian. Kemudahan dalam mencapai karir impian tidak selalu berasal dari seberapa besar pamor sebuah Universitas, sayangnya mindset tersebut terpatri di beberapa kalangan masyarakat Indonesia bahwa PTN memiliki pamor lebih baik daripada PTS, bahkan akreditasi PTS pun tidak selalu lebih rendah dari PTN.  Hal yang perlu diketahui adalah perusahaan selalu mencari lulusan terbaik dari univertas yang memiliki soft skill yang baik. Berdasarkan deretan nama universitas swasta di atas, maka jangan perah takut untuk kuliah di PTS. Mengapa? Karena deretan nama tersebut memiliki kualitas pendidikan yang bagus, pengajar yang berkualitas dilengkapi dengan sistem belajar modern berbasis teknologi yaitu e-Learning.

Pamor LSPR dan ITHB misalnya, tidak perlu diragukan lagi bahwa kedua universitas swasta ini berhasil mencetak lulusan terbaik yang dibekali dengan good soft skill dan berhasil membuka peluang berkarir secara global. Sebagai institusi pendidikan yang komitmen dalam ilmu  komunikasi yaitu LSPR Jakarta, hadir memberikan kualitas pendidikan terbaik dengan akreditasi A dalam bidang komunikasi. LSPR menyiapkan program S1 dan S2 Komunikasi melalui e-Learning, kuliah berbasis teknologi.

Tindakan yang sama untuk mencetak mahasiswa berprestasi dan mampu bersaing di era global juga dilkukan oleh ITHB Bandung. Melalui program kuliah berbasis teknologi, ITHB memberikan efektifitas dalam belajar untuk meraih gelar S1 Manajemen. Pamor ITHB dalam persaingan era global tidak perlu diragukan lagi karena banyak perusahaan besar merekrut lulusan ITHB, apalagi ITHB dibekali dengan program SAP yaitu sertifikasi internasional.

Dengan adanya sistem kuliah berbasis teknologi yang diberikan oleh PTS diharapkan calon mahasiswa bisa lebih fleksibel dalam mengatur waktu belajar dan bekerja. Program online learning ini akan memberikan solusi bagi mahasiswa S1 maupun S2 dalam mengatur waktu dan jarak saat kuliah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun