Mohon tunggu...
Anak Agung Alit Putra Baskara
Anak Agung Alit Putra Baskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Sekadar Informasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Benarkah Saya Adalah Tuhan?

2 Januari 2024   09:25 Diperbarui: 3 Januari 2024   08:30 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ātmā mengacu pada percikan kesadaran yang murni, sempurna, dan abadi yang merupakan inti terdalam dan sentral dari umat manusia. Sedangkan Brahma mengacu pada kesatuan alam semesta yang nyata dan alam semesta yang tidak nyata. Hal ini seperti mengatakan bahwa  Ātmā adalah gelombang, dan Brahma adalah lautan. Wawasan Ayam Ātmā Brahma adalah bahwa ombak dan lautan adalah satu dan sama.

 

Ayam Ātmā Brahma adalah sebuah pernyataan, yang dibingkai secara khusus yang menunjukkan bahwa pengamat menjadi pengamat terpisah dari  Ātmā dan Brahma. Hal ini seperti berdiri di tepi pantai, memandangi ombak dan lautan, dan menyatakan bahwa gelombang di lautan adalah satu. Orang yang mencoba memahami Mahāvākya ini sedang mengamati dari sudut pandang menyaksikan yang tidak berhubungan dengan Ātmā atau Brahma. Hal ini merupakan suatu perspektif yang kontras dengan Aham Brahmasmi (Saya adalah Brahma), yang menyatakan bahwa "Saya" pengalaman batin, bukan dari sudut pandang pengamatan.

 

Masing-masing Mahāvākya memberikan perspektif berbeda tentang realitas mendasar yang sama. Mahāvākya ini dipandang sebagai pantulan cermin dari Realitas Absolut yang sama. Kilasan wawasan yang tergabung menghadapkan arti sebenarnya dari kata Brahma. Ini seperti mendapatkan sudut pandang berbeda dari sudut pandang berbeda. Bersama-sama, mereka bertemu dalam pemahaman yang utuh.

 

Untuk mencapai makna Ayam Ātmā Brahma yang sebenarnya, calon peminat harus duduk dengan tenang dan merenungkan inti batin dari keberadaan aslinya, misalnya dengan menaruh perhatiannya pada ruang di antara payudara tepat di pusat jantung. Ia tidak boleh memvisualisasikan apa pun, tetapi membiarkan kesadarannya menyentuh aspek perasaan dari pusat keberadaannya. Atau, jika dia lebih suka memvisualisasikan secara internal, dia bisa membayangkan secercah cahaya kecil yang mewakili esensi abadi diri Anda sendiri, sang Ātmā. Dengan menahan perhatian ini selama beberapa detik atau menit, dia dapat menyadari arti Ayam Ātmā Brahma.

 

Kemudian, perlahan-lahan ia harus mengalihkan perhatiannya sedemikian rupa sehingga ia membayangkan luasnya seluruh alam semesta yang nyata dan tidak nyata, alam kasar, halus, dan sebab akibat. Orang tersebut pada akhirnya akan menyadari kesatuan yang melingkupi segalanya dan bersifat mutlak. Tindakan ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga Anda sadar akan semangat yang ada di dalamnya, seperti sadar akan emas atau tanah liat. Secara mantap, calon peminat harus membiarkan perhatiannya menangkap kesadaran akan percikan Ātmā dan esensi universal yaitu Brahma. Ātmā juga berada dalam kesatuan Brahma akan segera dipahami. Evolusi pemikiran ini akan membawa wawasan dan kedamaian. Orang tersebut mungkin ingin memahami secara internal kata-kata Mahāvākya, "Ayam Ātmā Brahma; Ātmā dan Brahma adalah sama."

 

Pemahaman Ayam Ātmā Brahma adalah praktik yang indah dan seseorang harus melakukan hal yang sama terhadap orang lain. Ia harus memikirkan orang-orang terdekatnya, termasuk keluarga, sahabat, dan rekan kerja. Dia harus membiarkan dirinya memperhatikan tingkat permukaan dari tindakan dan ucapan mereka, ciri-ciri fisik mereka, dan kepribadian mereka. Seseorang harus menyadari aspek-aspek halus dari komposisinya, dan percikan abadi yang merupakan pusat kesadarannya. Sadarilah bagaimana percikan itu, Ātmā, menyatu dengan keesaan, Brahma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun