Metode penelitian dilakukan dengan pengukuran intensitas cahaya matahari pada area permukaan sel surya, pengukuran
tegangan keluaran dan arus listrik.
Hasil:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas sinar matahari terendah, yaitu sebesar 20.100 lumen pada pukul 18.00, masih mampu menghasilkan daya sebesar 6,8 Watt. Daya ini cukup untuk mendukung pengoperasian perangkat kendali tanah longsor, yang menggunakan baterai aki sebagai sumber daya utama yang diisi melalui panel surya. Rata-rata daya yang dihasilkan selama enam hari mencapai 7,29 Watt. Intensitas cahaya matahari berpengaruh terhadap daya yang dihasilkan, di mana intensitas rendah menghasilkan daya yang kecil, sedangkan intensitas tinggi menghasilkan daya yang lebih besar
5. Analisis Simulasi Pengaruh Variasi Intensitas Cahaya terhadap Daya Dari Panel Surya (Martawati, 2018)
Penulis:
Mira Martawati
Metode:
Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa pemberian temperatur dan iradian pada modul panel surya untuk mendapatkan nilai arus dan tegangan, sehingga dapat diketahui daya yang dihasilkan
Hasil:
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa rangkaian panel surya mencapai kinerja optimal pada tingkat irradiansi tertinggi, yaitu 1000 dalam percobaan ini. Semakin tinggi nilai irradiansi, semakin besar arus yang dihasilkan. Daya maksimum yang dihasilkan oleh rangkaian panel surya tercapai pada irradiansi tertinggi dengan suhu terendah, yaitu 25C pada percobaan ini
Berdasarkan kelima jurnal tersebut diketahui bahwa intensitas cahaya matahari mempengaruhi arus listrik yang dihasilkan. Berikut merupakan pembahasan dari review jurnal tersebut.
1) Hubungan Iradiasi dan Arus Listrik