Energi surya telah menjadi salah satu sumber energi terbarukan yang paling menjanjikan dalam menghadapi kebutuhan energi global yang terus meningkat. Indonesia sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi besar dalam mengembangkan sel surya (Hasanah et al., 2018). Panel surya, yang tersusun dari modul sel surya, berfungsi untuk menangkap energi matahari dan mengonversinya menjadi listrik atau energi yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan sehari-hari (Harahap, 2020). Energi surya menawarkan solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil (Aryono, 2023; Yuniahastuti et al., 2024). Salah satu faktor utama yang memengaruhi efisiensi dan kinerja sel surya adalah intensitas cahaya matahari yang diterima(Dincer & Meral, 2010).
       Pemanfaatan energi matahari sangat cocok di wilayah kepulauan tropis ini. Namun, dalam rentang waktu 10 hingga 12 jam sehari, tidak seluruhnya disertai cuaca cerah karena kondisi sering kali berubah-ubah, seperti mendung, berawan, atau hujan (Paltridge & Platt, 1976). Cahaya matahari yang mencapai permukaan bumi bervariasi berdasarkan waktu, lokasi geografis, musim, dan kondisi atmosfer, seperti awan atau polusi udara. Variasi ini berdampak langsung pada jumlah energi listrik yang dapat dihasilkan oleh panel surya.
       Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa peningkatan intensitas cahaya matahari meningkatkan arus listrik yang dihasilkan sel surya, yang secara langsung berpengaruh terhadap daya keluaran sistem fotovoltaik (Sitompul et al., 2024). Dengan demikian, menganalisis pengaruh cahaya matahari terhadap kinerja sel surya menjadi langkah penting untuk mengembangkan teknologi energi terbarukan yang lebih efektif, efisien, dan dapat diandalkan guna mendukung kebutuhan energi masa depan.
Adapun jurnal yang dianalisis sebagai berikut:
1. Pengaruh Intensitas Matahari Terhadap Karakteristik Sel Surya Jenis Polycristaline Menggunakan Regresi Linear (Makkulau et al., 2021)
Penulis: Andi Makkulau, Samsurizal, Miftahul Fikri, Christiono
Metode:
- Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam bentuk materi pendukung.
- Melakukan pengukuran terhadap modul surya tipe Polycrystalline.
- Mengelompokkan data hasil pengukuran yang diperoleh dari pengujian lapangan.
- Menganalisis data menggunakan pendekatan model matematis
Hasil:Â
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa daya yang dihasilkan panel surya sangat dipengaruhi oleh intensitas sinar matahari yang diterima. Intensitas radiasi matahari ini dapat dioptimalkan dengan memasang panel surya pada sudut kemiringan yang tepat. Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara iradiasi dan arus, dengan nilai korelasi sebesar = 0,7251. Nilai korelasi tersebut mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan searah antara iradiasi dan arus yang dihasilkan.
2. Analisis Intensitas Cahaya terhadap Energi Listrik yang Dihasilkan Panel Surya(Usman, 2020)
Penulis: Mukhamad Khumaidi Usman
Metode :Â
Metode yang digunakan berupa studi pustaka, persiapan alat dan bahan, perakitan sel panel surya, dan uji intensitas cahaya dan arus listrik.