Halo sobat Chemist, kali ini kita akan mempelajari tentang Larutan Penyangga. Larutan penyangga bisa disebut juga dengan larutan Buffer yang merupakan suatu istilah kimia . Larutan ini dapat menjaga kestabilan pH walaupun larutan tersebut ditambahkan dengan sedikit asam ataupun basa.
Larutan penyangga dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu larutan penyangga asam dan basa. Larutan penyangga asam merupakan larutan yang terdiri dari suatu asam lemah dan basa konjugatnya, berdasarkan teori bronsted-Lowry.Â
Misalkan asam asetat dengan natrium asetat, maka yang menjadi asam lemahnya adalah asam asetat yang dapat bertindak sebanyai penyangga dan dapay mendonorkan ion hidrogen ketika direaksikan dengan basa.Â
Sedangkan natrium asetat merupakan basa konjugatnya yang menerima ion hidrogen yang diberikan oleh asam lemah dan dapat menetralkan larutan.
Kemudian larutan penyangga basa Â
Larutan penyangga basa merupakan larutan yang terdiri atas basa lemah dan asam konjugatnya. Misalkan reaksi penyangga basa yaitu amoniak dengan ion amonium, yang berdasarkan dari reaksi tersebut amoniak merupakan basa lemah dan ion amoium merupakan asam kojugatnya, amoniak ini berfungsi sebangai basa penyangga yang dapat menerima ion hidrogen yang berasal dari penetralan atau pemberian dari asam konjugat dan dapat menetralkan ion hidrogen ketika berada pada larutan.
Pembuatan larutan penyangga asam dapat dilakukan dengan tahapan berikut:
- Zat senyawa lemah disiapkan, contohnya CH3COOH
- Basa konjugatnya disiapkan contohnya natrium asetat
- Tentukan rasio perbandingan,yang dapat mempengaruhi kekuatan penyangga dan pH larutan.
- Timbang jumlah asam lemah dan basa konjugat yang sesuai dengan rasio yang di tentukan.
- Larutkan /encerkan basa konjugat dan asam lemahnya, dan dituang dalam labu ukur.
- Tambahkan basa konjugat dan di aduk
- Ukur pH secara teratur dan pastikan pH yang di inginkan tercapai.
Untuk larutan penyangga basa dilakukan hal yang sama, akan tetapi berbeda dari hal komponennya yaitu menggunakan asam konjugat dan basa lemah.
Larutan penyagga memiliki beberapa manfaat baik dalam bidang industri, tubuh, pendidikan dll. Adapun manfaat larutan penyangga yaitu sebagai berikut:
1. Bidang Biokimia
Larutan penyangga dalam penelitian biokimia dapat menjaga pH optimal aktivitas enzim dan fungsi molekuler lainnya.
2. Bidang Analisis Kimia
Laruatan penyangga dapat mempertahankan pH sehingga pengukuran lebih akurat dan konsisten dalam prosedur analitik seperti titrasi dan elektroforesis.
3. Pemrosesan Makanan
Larutan penyangga dapat mempertahankan pH sehingga mempengaruhi kondisi makanan dari segi warna, rasa dan tekstur.
4. Pengolahan Air
Larutan penyangga dapat berfungsi sebagai pengolahan air limbah, air minum, pangan serta pengendalian kualitas air.
Dalam tubuh manusia juga terdapat larutan penyangga yaitu:
Sistem Bikarbonat: Â sistem penyangga paling pokok yang terdiri dari keseimbangan antara bikarbonat (HCO3-) sebagai basa konjugat dan ion hidrogen (H+) sebagai asam. Contoh penerapan dalam tubuh yaitu pada pernapasan dan ginjal untuk menjaga pH darah dalam kisaran normal, yaitu sekitar 7,35 hingga 7,45.
Sistem Protein: Albumin dalam darah memiliki fungsi sebagai larutan penyangga. Mereka dapat mengikat ion hidrogen (H+) dan menjaga pH darah.
Sistem Fosfat: Fosfat dalam bentuk suatu ion hidrogen fosfat (HPO4^2-) dapat berperan sebagai larutan penyangga dalam cairan tubuh.Â
Sistem Hemoglobin: Hemoglobin dalam sel darah merah memiliki kemampuan khusus yaitu kemampuan sebagai larutan penyangga. Hemoglobin dapat mengikat ion hidrogen (H+) dan membantu menjaga pH dalam darah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H