Mohon tunggu...
Ana K
Ana K Mohon Tunggu... -

Klein, frech, sei fröhlich, egal wie die Situation ist hehe

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jika Ingin Indonesia Beranjak dari Negara Bahlul dan Terbelakang..

4 Februari 2014   18:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:09 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak yang bilang kalau menegakkan ajaran agama di sebuah negara itu demi kemaslahatan rakyat, kejayaan negara dan menumpas "maksiat" kalau perlu menyakiti orang yang ngga nurut sama "aturan" agama "mereka" itu demi menyelamatkan bangsa.. Ehemm ehemm..

Tapi kenapa yaaa, yang saya lihat didunia ini ya: Kok negara-negara yang streng memaksakan ajaran agama pada rakyatnya malah justru jadi negara yang tertinggal ya... ngga pernah bebas dari acara bunuh-bunuhan dan perang saudara..Lah pada kemana itu ajaran2 Tuhannya? Pada kalah maju daripada negara yang dituduh ngga kenal Tuhan .

Coba deh Arab 100 tahun mendatang, saat minyak udah mau tamat:  Andaikata orang indonesia pada pinteran dikit, orang-orang yang sebenernya ngga termasuk mampu itu bisa mikir rasional dikit dan daripada ngorbanin semuanya buat nyumbang devisa ke Mekah lebih milih buat nyekolahin anaknya atau kasih mereka modal buat mandiri... Tak jamin orang-orang arab sana tuh ngga bakal mandi emas lagi. I'm curios, akan jadi seperti apa ya negara itu .

I won't talk about paradise as no one ever see it yet till today and can come back to tell us. So this thing still should be left as a "belief" and not yet "proven". Whose paradise is real, no one can tell.

It is called a BELIEF because it takes you to BELIEVE it.. Jadi semuanya sama-sama ngga punya hak untuk mengklaim bahwa "apa yang dia percaya" itulah yang benar dan semuanya yang lain itu SAMPAH, sesat.
Kepercayaan bahwa ada gajah berwarnaa pink melayang-layang diangkasa luar sana adalah SAMA LEGITIM-nya dengan kepercayaan adanya Surga dan Neraka. Anda boleh berfikir bahwa kepercayaan orang lain itu nggak bener, pikiran itu tak terbatas, tak bisa dibatasi atau dipenjarakan. Tapi anda tidak berhak untuk mencerca apalagi menghukum orang lain yang berfikir tidak sama seperti anda. Jika anda ingin diberi kebebasan mempercayai apapun, maka setiap biji manusia disekitar anda juga punya hak yang sama untuk itu.

Hmmm, satu lagi: Meskipun seluruh lokalisasi yang ada ditutup, selama masih ada laki-laki yang isi kepalanya lebih kecil daripada isi selangkangannya sehingga nggak cukup layak untuk bisa mengontrol isi selangkangannya itu supaya pemakaiannya tetap sesuai standar kepantasan yang diterima orang waras dan beradab, maka kemaksiatan itu ngga akan bisa punah. Dan bersiap-siaplah untuk membaca berita makin banyaknya kasus perkosaan dijalanan bahkan juga pelecehan seksual dirumah anda sendiri terhadap pembantu RT dan mungkin saja anak-anak perempuan anda sendiri. Sadarlah bahwa semua masalah bersumber pada otak anda sendiri dan bukan pada orang lain, cuma idiot yang bisanya hanya nyari kambing hitam.

Jika anda percaya bahwa ajaran agama anda bisa membentengi anda dan keluarga dari maksiat. Kenapa anda tidak pastikan saja bahwa anda mendidik anak-anak anda dengan baik menurut ajaran agama anda itu supaya mengontrol selangkangannya masing-masing dengan baik dan tidak melakukan hal-hal maksiat lainnya. Dengan begitu masalah selesai kan? Kalau setiap orang menjalankan PR-nya masing-masing dengan anak-anaknya, maka mereka juga ngga akan tumbuh menjadi suami-suami dan istri-istri yang penggemar maksiat, bukan begitu?

Dan berhentilah menyalahkan orang lain yang memakai standarnya sendiri, karena jika benteng anda memang sekuat yang anda omongkan, maka apa yang dilakukan orang lain ngga akan ada pengaruhnya buat anda dan keluarga. Karena faktanya, buat orang yang mampu berfikir dengan objektif pasti bisa melihat dengan jelas bahwa standar development dan kemakmuran sebuah negara justru secara matematis berbanding terbalik dengan perkembangan pengaruh agama di masyarakatnya.

Semakin kuat agama masuk dalam pemerintahan atau tatanan masyarakat, maka semakin mundur development negara terkait. Karena yang disitu jadi lebih sibuk ngurusin siapa yang berdoa dengan cara yang seragam sama dia dan siapa yang nggak, daripada ngurusin gimana menyelesaikan masalah kemiskinan dan kriminalitas.

Yang lebih parah lagi: otaknya jadi lebih dipake untuk mikirin urusan yg nyangkut isi selangkangan (mbuh selangkangannya sendiri ataupun selangkangan tetangga, pokoknya selangkangan dah...) daripada mengasah isi kepalanya masing-masing. Membahas siapa tidur dengan siapa jauh lebih penting daripada membahas bagaimana memakmurkan rakyatnya dan menjaga negaranya bersih dan teratur supaya semua orang bisa hidup nyaman.

Also, let's just take for example Eurepe as an object of our analysis. Eropa modern itu ikut campur urusan Theologie rakyatnya nggak, nyerahin urusan Tuhan kepada masing-masing pribadi ataukah selalu ikut musingin apa ada yang rajin kegereja, synagoge, kuil, masjid etc? Terus Eropa modern itu maju, kaya plus relatif aman dan stabil ataukah terbelakang, instabil plus rusuh?

Next... yg agamis bilang: Eropa itu sekuler ngga kenal Tuhan makanya jd hidupnya penuh kebebasan yg kebablasan penuh dengan maksiat, pemabuk, pezina etc etc...Pokoknya segala yg menjijikkan ada disana, it's not a good place to raise children, takut akhlaknya jd rusak.

Also, lantas kenapa begitu banyak muslim yang teteeeeep aja membanjir ngantri pengen kesini dan menetap? Bahkan meskipun mereka dapat perlakuan kaya "penjahat" di kedutaan dan imigrasi di tapal batas teteeeeep aja pada mau masuk. Aha... mbok ya konsisten doooong...
Eropa itu jelek apa ngga buat hidup anda???

Beberapa muslim disini yang saya kenal menjawab begini: "Well, mungkin karena mereka pengen rasain madat, anggur, sex bebas dankawan-kawannya itu.. dinegara asal kita kan ngga bisa, streng verboten, bisa dihukum.."

AHA, jadi seluruh muslim yang datang ke Eropa itu pada kesini karena mereka pengen mencicipi semua itu ya? Oh i see..mengerti saya," manggut-manggut deh saya dan suami. Muka mereka langsung merah dan terdiam.

Yeah, kayanya barusan aja otak mereka bisa mencerna sedikit apa arti kalimat-kalimat yg baru mereka ucapkan sebelumnya. Ucapan mereka cuma punya 2 arti: Either seluruh muslim yang kesini itu pada pengen ngicipin KEMERDEKAAN menjalani hidup dan dinilai cukup dewasa juga mempunyai otak cukup lumayan untuk siap mikirin resiko pilihan gaya hidup yang dinegara mereka NGGA ADA sehingga siap menanggung nya,

ATAU... mereka itu KEPENGEN juga ngerasain hidup makmur, bersih dan teratur!! Also, yang manakah sebenarnya anda?

Dan karena kalimat yang sama yang anda-anda ucapkan itu juga menunjukkan bahwa sepertinya kondisi hidup yang kedua itu ngga bisa dicapai dengan model society seperti dinegara anda , makaaaa...==》 if you come here for the 2nd reason, why would you for god sake want to bring the ideal of thinking from your origin here?

Ngga takut ya kehilangan kenyamanan hidup yang baru aja diicipin? Selanjutnya jika anda-anda orang indonesia juga pengen datang ke eropa karena disana hidup anda bisa lebih enak atau pengen merdeka, lantas kenapa anda-anda yang di Indonesia kok malah pada pengen mbuang sisa-sisa sistem sosial yang diwariskan peradaban eropa dan mau menggantinya dengan sistemnya negeri onta? Anda ini pada pengen hidup enak pa ngga? Kalo katanya hidup didunia cuma sementara jangan silau dengan enaknya trus ngorbanin keindahan akhirat yang kekal... Ahah wuokeeeh wuokeeh...,kalo begitu kenapa masih pade komplen ya kalo negara Indonenong ini ngga maju maju ngga makmur makmur rakyatnya miskin terus? Mbok yang konsisten dikit jadi orang, bisa ngga seeeeh!?!

Jika ada agan-agan pembaca yang menganggap dengan tulisan saya ini sama artinya dengan menunjukkan pada publik bahwa saya ini orang tak bermoral yang menyukai kebebasan tak terbatas untuk menjalani segala kemaksiatan serta menistakan, merendahkan agama... WELL, maka cuma satu kesimpulan yang bisa diambil: Berarti anda-anda termasuk golongan orang-orang yang isi kepalanya memang tak lebih besar dari isi selangkangannya, itupun masih belum dilihat seperti apa kualitas isinya :-D. Because it would be very obvious that you CAN'T SEE my POINT! Maklumlah, mungkin karena para agan yang begitu cuma bisa melihat dan menilai segala sesuatu dengan merefleksikannya pada aktifitas selangkangan saja, tidak bisa berfikir "sachlich" wkwkwkwkwk.

Last but not least: "Jika mengkritik orang yang agamis  fundamentalis dianggap "penghinaan, pelecehan dan penistaan agama" hingga layak dicerca bahkan kalau perlu dihukum berat... hmmmm AHA, kalau begitu...
jika orang yang agamis menghujat pilihan hidup orang lain yang ngga sama dengan dia padahal nggangguin dia juga nggak, itu namanya apa ya?
Deklamasi puisi Rayuan Cinta kah?

Religion is good if it makes you become a nice person, so that everyone can have a nice life in the society together.
And shouting at your other human fellows that they would be burnt in hell is really not nice at all. It's even more irrational as no body ever seen hell and meet God personally who will say: "yes, this religion is correct"...
HELLO, semua cuma kita baca dari buku dan cerita doktrin para pemuka agama AKA pendahuhulu-pendahulu kita. Dan jika kisah itu beda-beda, maka sudah lumrah jika setiap orang dengan isi kepala berbeda bakal percaya cerita yang berbeda pula. Ingatlah sekali lagi: Prinsip dari Agama adalah Kepercayaan, jadi setiap orang harusnya boleh percaya apapun yang dia mau. WHO are you to tell what others must believe or not. Memangnya kamu itu Tuhan apa? Ridiculious...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun