Mohon tunggu...
Syawal Anadalo
Syawal Anadalo Mohon Tunggu... lainnya -

life is an adventure

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menyelami Surga Bawah Laut Pulau Tomia (Wakatobi) Part.2

18 September 2013   18:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:43 2465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_279724" align="aligncenter" width="1024" caption="Puncak Kahyangan (Tomia)"]

13795028111419830707
13795028111419830707
[/caption]

[caption id="attachment_279725" align="aligncenter" width="1024" caption="Fosil Kima Raksasa diatas Puncak Kahyangan"]

1379502909547808503
1379502909547808503
[/caption]

[caption id="attachment_279726" align="aligncenter" width="1024" caption="Sunset diatas Puncak Kahyangan"]

1379502973604930610
1379502973604930610
[/caption]

Menu malam ini masih tetap dengan ikan bakar yang dibeli langsung Pak Ade Koji dari salah satu nelayan yang baru dibawa pulang sore tadi. Kelucuan Pak Ade, Pak Rahmat dan Kak Budi menghiasi keheningan malam, sesekali kami tertawa lepas sambil melihat foto-foto hasil jepretan kami.

[caption id="attachment_279727" align="aligncenter" width="1024" caption="Bakar Ikan di Areal Tandiono Beach"]

1379503071894215074
1379503071894215074
[/caption]

[caption id="attachment_279728" align="aligncenter" width="1024" caption="Ikan Bakar bersama Colo-colo (sambal)"]

13795031321899481639
13795031321899481639
[/caption]

Pagi itu bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Tanah Airku Tercinta (17/08/2013), kapal yang kami tumpangi menuju Kota Baubau akan berlayar setelah Upacara Pengibaran Bendera selesai. Yang biasanya jam 08.00 pagi akan berangkat, ditunda keberangkatan sampai jam 11.00 WITA. Sewa kapal dari Pulau Tomia menuju Kota Baubau sebesar Rp. 150.000,- perorangnya, lamanya perjalanan laut kurang lebih selama 12 jam. Persiapan berbekalan berupa makanan dan minuman sangat dibutuhkan untuk perjalanan jauh.

Ucapan terima kasih tidak hentinya kami sampaikan kepada Pak Ade Koji, Pak Rahmat dan Kak Budi serta warga Tomia atas keramahan, kesederhanaan, kelucuan dan kesiapan menemani perjalanan si sepatu aneh-aneh, begitulah panggilan lucu kami selama berada di Pulau Tomia. Berada ditengah laut antara Atol terpanjang di dunia, Pulau Kaledupa, Pulau Wanci dan Perairan Laut Banda serta Selat Buton, sambil menunggu matahari terbenam diatas kapal bersama para penumpang lainnya, hingga malam menyambut.

[caption id="attachment_279729" align="aligncenter" width="1024" caption="Merah Putihku terus berkibar (17/08/2013)"]

13795032602033707811
13795032602033707811
[/caption]

[caption id="attachment_279730" align="aligncenter" width="1024" caption="Pelabuhan Waha, akhirnya kapal berangkat setelah upacara pengibaran bendera selesai"]

1379503333911144069
1379503333911144069
[/caption]

[caption id="attachment_279731" align="aligncenter" width="575" caption="Pelabuhan Waha, Tomia"]

137950343786887132
137950343786887132
[/caption]

[caption id="attachment_279732" align="aligncenter" width="1024" caption="Menuju Tomia-Baubau"]

13795035458658127
13795035458658127
[/caption]

[caption id="attachment_279733" align="aligncenter" width="1024" caption="sunset diatas kapal KM. Permata Indah"]

1379503605999059008
1379503605999059008
[/caption]

[caption id="attachment_279734" align="aligncenter" width="1024" caption="menikmati sunset dari diatas kapal"]

13795036651985327670
13795036651985327670
[/caption]

Taburan bintang diatas hamparan laut luas dihiasi lampu suar kapal nelayan yang mencari ikan dibelahan Selat Buton, kurang lebih jam 22.15 WITA kami tiba di Pelabuhan Murhum Kota Baubau. Dilanjutkan perjalanan dengan menikmati lampu malam dikawasan Pantai Kamali sambil mencicipi segelas saraba. Akhir perjalanan bertumpu kepada Pulau Kapuk, istirahat dan tidur dengan pulas.

Siang hari si Tolang beranjak dari Kota Baubau menuju Kota Kendari dengan kapal cepat, dan akan kembali ke Hutan Borneo, tidak ada lagu nostalgia atau tembang kenangan yang mengiringi perjalanan seorang sahabat.

Menjelajahi indahnya Bumi Indonesia, Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, alam liar bawah laut Kepulauan Wakatobi sangatlah luar biasa sensasinya, tidak perlu jauh kenegeri orang untuk menikmati keindahan alam. Titik dari kepulangan kami dari adalah dengan menghargai sebuah proses, seberat dan sejauh apapun perjalanan, bukan karena menikmati tempat tujuannya tetapi karena proses untuk mencapai tujuan. Tidak ada proses yang kebetulan, semua sudah digariskan dan ditakdirkan oleh Allah SWT Yang Maha Kuasa, manusia hanya menjalankan dan melewati prosesnya. Persahabatan dan Kesetiakawanan adalah hal yang tidak ternilai. Selama anda berada dirimbunnya hutan belantara, dalamnya goa, luasnya lautan, rekanmu adalah saudaramu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun