Mohon tunggu...
Anab Afifi
Anab Afifi Mohon Tunggu... Konsultan -

Saya ingin mendengar dan belajar dari Anda serta memberi apa yang saya bisa @anabafifi

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sapa Bilang Menulis itu Gampang

17 Maret 2016   17:40 Diperbarui: 17 Maret 2016   17:55 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 
Saat liburan di kampung, daripada nanggur karena ndak bisa kuliah, di sela waktu kosong membantu orang tua ngurusi ternak ayam yang tidak seberapa jumlahnya, saya coba nulis. Mesin ketiknya dapat minjem milik Pak Lurah.

 
Hla Pak Lurah itu dulunya adalah kompetitor ayah saya saat Pilkades. Ayah saya kalah. Sebetulnya, sedih campur jaim juga. Tapi, keinginan bisa menulis mengalahkan emosi itu.

 
Coba bayangkan bagaimana perasaan ayah saya yang miskin bangkrut gara-gara kalah dalam Pilkades itu. Tapi gengsinya ia buang, demi meluluskan kemauan anaknya. Cie...cieee...!

 
Saya terkejut. Ayah saya yang di hari-hari tuanya dipanggil orang desa dengan Kyai Achmad Dimyati itu, ternyata adalah guru jurnalistik pertama Dahlan Iskan. Dia begitu bangga dengan muridnya itu. Dua bulan di masa sakit jelang kematiannya akibat penyakit sorosis yang juga pernah diderita Dahlan Iskan, nama muridnya itu paling sering ia sebut.

 
Jadi, Kyai Dimyati adalah guru nulis saya yang nomor utama di dunia ini. Selain guru utama ngaji saya, yang ajarannya sering saya tulis nyinyir di blog, FB dan grup-grup diskusi.

 
Bukan Arswendo. Dia cuma provokator saja ternyata, sehingga saya kemakan omongannya dan termotivasi. Anyway, Om Wendo makasih yee....!

 
Nah dengan pengalaman seperti itu, apa Anda masih akan masih bilang menulis itu gampang?

 
Saya berbeda pendapat. Mohon maaf bukan sok jago.

 
Mengingat pengalaman belajar ngawur menulis sendiri, juga pendidikan keras super disiplin di Lembaga Pers Mahasiawa ASPIRASI jaman kuliah, saya tetap ngotot dengan pendapat saya: menulis itu tidak gampang.

Tapi saya punya tesis turunan ilmu ngeles: Menulis memang tidak gampang, tapi asyik!

 
Seasik saya nulis ini tanpa mikir. Tanpa harus ngelamun dulu. Tanpa harus cari inspirasi dengan ngerokok atau ke belakang dulu. Itu semua pikiran yang dibuat-buat untuk membenarkan omongan menulis yang gampang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun