d) Menyelesaikan konflik dengan cepat memiliki peran krusial dalam membentuk lingkungan keluarga yang sehat dan harmonis. Dengan menghadapi permasalahan secara proaktif, keluarga menciptakan ruang untuk diskusi terbuka, pemahaman bersama, dan pencarian solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. Pendekatan ini tidak hanya mencegah eskalasi ketegangan, tetapi juga memastikan bahwa setiap anggota keluarga merasa didengarkan dan dihormati. Lingkungan yang mendukung penyelesaian konflik yang konstruktif juga memperkuat ikatan emosional antar anggota keluarga, menciptakan landasan yang kokoh untuk komunikasi yang baik dalam jangka panjang. Dengan demikian, penanganan konflik secara dini bukan hanya tindakan pencegahan, tetapi juga investasi dalam keharmonisan dan keberlanjutan hubungan keluarga. Dengan menerapkan dukungan dalam komunikasi, kita dapat memperkuat fondasi komunikasi dalam keluarga, menciptakan ikatan yang lebih kuat, dan menjaga hubungan yang sehat dengan anggota keluarga lainnya.
Kemudian, Perasaan positif (positiveness) adalah suatu keadaan emosional yang mendukung hubungan yang harmonis antara anggota keluarga. Ketika anggota keluarga mampu memahami dan menerima perasaan mereka sendiri dengan positif, hal ini menciptakan dasar yang kokoh untuk memahami dan menerima perasaan anggota keluarga lainnya. Perasaan positif dapat memberikan kontribusi besar terhadap terciptanya komunikasi efektif dalam keluarga. Ketika setiap anggota keluarga merasa diterima dan dipahami, suasana komunikasi menjadi lebih terbuka dan hangat. Hal ini menciptakan ruang yang aman bagi anggota keluarga untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan keinginan mereka tanpa takut dicela atau dihakimi.
Perasaan positif juga dapat meminimalkan potensi konflik dan meningkatkan kualitas hubungan interpersonal. Ketika keluarga memiliki sikap yang terbuka dan penuh empati, anggota keluarga cenderung lebih mendukung satu sama lain. Hal ini menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan pribadi dan perkembangan hubungan antaranggota keluarga. Dengan demikian, perasaan positif dalam komunikasi keluarga adalah kunci penting untuk menciptakan hubungan yang harmonis. Ini melibatkan penerimaan diri dan orang lain, sikap terbuka, serta kemampuan untuk melihat satu sama lain sebagai manusia yang memiliki perasaan dan kebutuhan masing-masing. Dengan membangun fondasi perasaan positif ini, keluarga dapat memperkuat ikatan emosional, meningkatkan saling pengertian, dan menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan psikologis bersama.
Selain itu, ketika anggota keluarga dapat memperoleh perasaan positif dari anggota keluarga lainnya, maka akan menciptakan suasana komunikasi yang menyenangkan, baik itu menyampaikan informasi maupun menerima informasi. Karena sesungguhnya komunikasi dalam keluarga tidak hanya sekadar interaksi atau transaksi informasi, melainkan interaksi dengan cara yang menyenangkan untuk membantu membangun komunikasi dalam keluarga terjalin dengan harmonis. Perasaan positif yang diberikan dan diterima dalam interaksi ini tidak hanya menciptakan atmosfer yang hangat dan penuh kasih di antara anggota keluarga, tetapi juga mendukung proses pertukaran informasi menjadi lebih efektif. Dengan demikian, suasana komunikasi yang menyenangkan di dalam keluarga berkontribusi secara signifikan terhadap terciptanya hubungan yang erat dan harmonis di antara semua anggota keluarga.
Kesamaan (equality) merujuk pada terciptanya pemahaman yang seragam atau persamaan antara pemberi informasi dengan penerima informasi. Kesamaan ini muncul ketika pesan yang disampaikan oleh satu pihak dapat dipahami dan diterima dengan baik oleh pihak lainnya, sehingga tidak ada dominasi atau ketidaksetaraan yang terasa. Dalam situasi komunikasi keluarga yang efektif, kesamaan memiliki peran kunci dalam menjaga keseimbangan dan kedekatan antaranggota keluarga. Ketika pesan yang disampaikan oleh satu anggota keluarga dapat diterima dengan baik oleh anggota keluarga lainnya, terciptalah pemahaman yang mendalam. Kesamaan ini menciptakan atmosfer hubungan yang sehat dan harmonis, pemahan tersebut merupakan keterampilan untuk memahami pesan dengan teliti sebagaimana yang diungkapkan oleh pembicara. Seperti halnya, komunikasi orang tua dianggap berhasil ketika mereka dapat memahami dengan akurat. Demikian pula, keefektifan komunikasi anak diukur dari kemampuannya menyampaikan pesan secara cermat.
Misalnya, kesamaan bisa tercermin dalam pemahaman yang sama terhadap suatu situasi atau peristiwa. Ini bisa mencakup pemahaman bersama mengenai nilai-nilai, harapan, atau kebutuhan keluarga. Ketika kesamaan ini terjalin, terciptalah hubungan yang erat dan saling menghormati di antara anggota keluarga. Dalam konteks komunikasi, kesamaan tidak hanya berarti adanya persetujuan, tetapi juga mencakup pemahaman yang mendalam terhadap pandangan, perasaan, dan kebutuhan masing-masing anggota keluarga. Kesamaan ini menciptakan dasar yang kuat untuk interaksi yang sehat dan positif dalam lingkungan keluarga, memperkuat ikatan emosional, dan memberikan dukungan psikologis bagi setiap individu dalam keluarga. Sehingga dalam komunikasi dibutuhkan kemampuan untuk memahami pesan secara cermat dan teliti terhadap informasi yang disampaikan oleh orang lain, Dalam hal ini, komunikasi dikatakan efektif apabila mampu menyampaikan informasi secara cermat dan mampu menyamakan pemahaman dengan tepat.
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi efektif dalam konteks keharmonisan keluarga, menjadi hal penting yang ditekankan melalui aspek-aspek seperti keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, dan kesetaraan. Keterbukaan dan kejujuran menciptakan fondasi kuat dalam hubungan sehat dalam keluarga, sementara empati memudahkan terjalinnya komunikasi positif. Dukungan memiliki peran penting dalam membangun hubungan dan menerima diri sendiri serta orang lain. Perasaan positif menciptakan suasana komunikasi yang menyenangkan, sedangkan kesamaan mengacu pada pemahaman seragam antara pemberi dan penerima informasi. Dari hasil penelitian yang tercantum diatas juga menunjukkan bahwa meskipun komunikasi efektif dianggap sebagai kunci utama untuk menciptakan harmoni dalam keluarga, banyak individu yang kurang memperhatikan aspek tersebut. Ketidakseimbangan dalam komunikasi keluarga dapat mengakibatkan konflik intens yang dapat merusak harmoni keluarga, maka dari itu pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya komunikasi efektif diharapkan dapat membantu keluarga mengatasi konflik dengan lebih baik dan membangun fondasi yang kokoh untuk keharmonisan dalam rumah tangga.
                                      Â
REFERENSI:
Choi, H., Marks, N. F., & Pietromonaco, P. R. (2022). Conflict resolution in marriage and life satisfaction across the adult life course. Journal of Family Psychology.
Eggen, B., Van der Kolk, M., De Jonge, M., & Reis, R. (2022). Effective communication as a basic condition for collaboration between family and school. Improving Schools, 25(1), 63-76.