Mohon tunggu...
Anom Manembah
Anom Manembah Mohon Tunggu... Lainnya - Santri Kampus Mubarak hingga pengajar di kalimantan barat

Muslim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Khalifah yang Menjaga Perdamaian dan Kerukunan Beragama

25 Januari 2021   19:44 Diperbarui: 25 Januari 2021   19:46 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Warta Ahmadiyah

Pandangan khalifah Ahmadiyah seperti ini tentu telah mengubah sikap permusuhan menjadi saling menghormati, setidaknya hal ini tercermin dari pengikut Ahmadiyah yang relative diajarkan untuk memakai moto love for all hatred for none.

 Hal ini sangat sejalan dengan Qs. An-Nisa: 151-153 bahwa orang kafir ingin membeda-bedakan rasul-rasul Allah, sedangkan perintah Allah supaya, 'Dan, orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka.'

Khalifah Ahmadiyah kemudian menjelaskan bahwa alquran telah memberikan penjelasan yang tidak menyakiti hati pemeluk agama lainnya, dengan mengikuti petunjuk itu perdamaian dan kerukunan beragama akan senantiasa terjaga.

Khalifah senantiasa mengingatkan bahwa tidak ada agama lain selain Islam yang mengakui kebenaran semua nabi, sebab beberapa agama telah menyangkal kebenaran pendiri agama lainnya.

Perdamaian dan kerukunan umat beragama telah dijaga oleh Islam sejak awal. Islam memandang setiap dewa-dewi, reinkarnasi atau anak Tuhan adalah nabi dan rasul mulia yang seiiring waktu didewakan oleh pengikutnya.

Bahkan, lebih indah lagi khalifah Ahmadiyah mengungkapkan bahwa pendiri agama Islam yaitu nabi Muhammad Saw. hanyalah seorang manusia dan rasul yang sama seperti lainnya seperti pengakuan alquran sendiri (Al-Kahfi: 111) namun beliau Saw. mendapatkan sedikit derajat lebih  (Qs. An-Nisa: 42) dan memiliki ajaran dari Tuhan yang sempurna (Qs. Al-Maidah:4).

Nabi Muhammad Saw Penjaga Perdamaian Umat Beragama

Khalifah Ahmadiyah mengutip suatu hadis, 'Janganlah mengatakan aku lebih baik daripada Yunus bin Mattah.' (Bukhari) . Khalifah menjelaskan hadis ini bahwa janganlah umat nabi Muhammad Saw. mengagungkan nabinya dengan cara menyakiti hati orang lain.

Lagi menurut Khalifah Ahmadiyah inilah ajaran kesantunan bagi umat muslim demi terciptanya kerukunan umat beragama. Dilarang berdebat dan omong kosong tentang status nabi Muhammad Saw dengan cara menyakiti hati.

Satu hadis lagi yang disampaikan khalifah Ahmadiyah adalah, 'Janganlah menyatakan kelebihan ku di atas Musa.' (Bukhari). Kedua hadis ini muncul karena terjadi pertengkaran antara muslim dan non muslim. Rasulullah Saw menanggapinya dengan kerendahan hati dan mengajarkan muslim mengenai kehormatan.

Singkat kata menurut Khalifah Ahmadiyah bahwa keyakinan menganggap pendirinya lebih suci dan yang terbaik tidak perlu dianggap sebagai sesuatu yang menyakiti oranglain sehingga perlu diperdebatkan yang menimbulkan perselisahan antar umat beragama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun