Mohon tunggu...
Anom Manembah
Anom Manembah Mohon Tunggu... Lainnya - Santri Kampus Mubarak hingga pengajar di kalimantan barat

Muslim

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bersujud di Tengah Keindahan Alam Rombo Dait

10 April 2016   11:18 Diperbarui: 10 April 2016   11:35 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber : pribadi"][/caption]Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut

Kudengar ada keindahan dibalik hutan belantara

Terpaku ratap menatap jalan menujumu

Begitu sukar hingga sempat menyiutkan nyaliku

 

Oh Rombo Dait, cantiknya

Tujuh air terjun-mu memukau mata ku

Hempasan air segar menarik pada jiwa ini

Hilang lelah dan penat tubuh ini

 

Bulan ingin membawa tawa manja

Malam melahap habis langit, hanya suara air terjun

Kusungkurkan wajah ini bersujud

Aku shalat fardhu, aku shalat tahajud

 

Mekar fajar datang bersama mentari

Menyibak kegelapan menerangi air terjun

Sedih kudapati menyaksikan ratusan sampah itu

Kunyalakan korek api, kubakar semua

 

Kudaki tujuh air terjun mu

Kuteriakan zindahbat ahmadiyah

Dari sebuah nama kecil nabi ku

Muhammad al-mustofa SAW

 

Note :

Puisi ini merupakan refleksi dari perjalanan ke Rombo Dait kabupaten Ngabang Kalimantan Barat yang saya lakukan bersama 40 an teman-teman dari komunitas MKAI tgl 25-27 Maret 2016 lalu dengan tema Love for  All Hathred for None.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun