Mohon tunggu...
AmYu Sulistyo
AmYu Sulistyo Mohon Tunggu... Mahasiswa -

@amyu12 || Ambar Sulistyo Ayu || Seorang Calon Perencana yang Real akan merealisasikan rencana membuat Kota Impian dunia || T.PWK Undip 2012 || Project taker

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Medellin, Dulu Sarang Narkoba, Kini Contoh Perencanaan Kota

2 Januari 2016   15:37 Diperbarui: 2 Januari 2016   15:45 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun bukan berarti Medellin sendiri tidak menghadapi masalah setelah dibangunnya transportasi public yang akhirnya merubah sifat mereka menjadi lebih baik. Beberapa masalah yang masih mendera antara lain.

[caption caption="Difabel dibantu masyarakat setempat untuk menggunakan eskalator"]

[/caption]

Masih sulitnya akses difabel dalam menggunakan transportasi public seperti eskalator. Terlihat seorang pria yang memiliki satu kaki akibat pertarungan antar geng dahulu, sangat kesulitan untuk menggunakan eskalator, sehingga harus dibantu 2 orang untuk dapat menggunakannya, namun hal ini sudah cukup lebih baik jika dibandingkan kondisi dahulu yang harus menggunakan tangga.

Sekalin itu selain di Comuna 13, masih ada lokasi lain yang terisolasi dan membutuhkan akses transportasi yang mudah sehingga mereka dapat hidup tenang dan nyaman. salah satu contohnya di kawasan San Javier di Medellin.

Bagaimana jika eskalator dan sistem Metro yang diadopsi dari Integral Urban Project diterapkan di Indonesia?

Sangat bisa, Indonesia sendiri untuk menjangkau daerah perkotaan yang terisolasi dengan menggunakan transportasi pribadi seperti sepeda motor.

[caption caption="Tangga di kawasan berbukit, Bergota, Semarang"]

[/caption]Saya menemukan beberapa kawasan urban yang berada di perbukitan (akibat keterbatasan lahan datar di perkotaan), seperti misalnya di Semarang, terdapat beberapa titik perumahan yang berada di perbukitan. Salah satu titik populer adalah yang berada di dekat kawasan Undip, Unnes, dan Unika Soegijopranoto, Semarang. Serta permukiman di Bergota dan Cinde, Semarang.

Jalanan yang sangat curam untuk menjangkau keduanya sangat riskan untuk dilalui oleh kendaraan pribadi (meskipun setiap hari dilewati oleh orang dengan kendaraannya masing-masing). Ini hanyalah contoh kecil, jika memang daerah perkotaan kita semuanya aksesible dengan transportasi umum dan berjalan kaki, maka tidak akan dipungkiri bahwa masalah-masalah kemacetan yang ada di Indonesia dapat dikurangi segera karena mudahnya aksesibilitas warganya dengan jalan kaki dan transportasi publik.

 

Sumber:

http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/12/medellin-sarang-narkoba-yang-jadi-ekonomi-terkuat-di-amerika-latin
http://www.riaupos.co/90250-berita-buah-bibir-dunia-untuk-kampung-miskin-medellin.html
http://www.seattleglobalist.com/wp-content/uploads/2013/04/040813_SlumRising_08.jpg
http://www.citymetric.com/horizons/how-escalators-and-metro-system-helped-medellin-s-poorest-communities-686
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2011/12/111227_medellinescalator.shtml
http://properti.kompas.com/read/2015/12/16/201844821/Medellin.Sarang.Narkoba.yang.Jadi.Ekonomi.Terkuat.di.Amerika.Latin?page=all
http://edition.cnn.com/2015/12/14/travel/colombia-medellin-neighborhood/
http://citiscope.org/story/2014/medellin-made-urban-escalators-famous-have-they-had-any-impact
http://www.amusingplanet.com/2015/03/massive-outdoor-escalator-in-comuna-13.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun