Siapa yang tidak pernah dengar nama Pablo Escobar, seorang bandar narkoba terbesar di Dunia yang namanya legendaris di kancah dunia. Bahkan amerikapun sampai turun tangan untuk mengakhiri drama pengedaran narkoba yang dibuat olehnya. Nah, Pablo Escobar ini menduduki Kartel Narkoba Medellin yang merupakan permukiman kumuh di perbukitan yang ada di Medellin.
[caption caption="Bagian Eskalator di Comuna 13"][/caption]Masalah urbanisasi yang ada di kota-kota besar dunia tak pelak juga dirasakan oleh penduduk Medellin. Kemiskinan akibat ketiadaan pekerjaan yang dapat sustain dan menghasilkan uang banyak menyebabkan mereka berbisnis barang haram. Namun siapa sangka, daerah yang dahulu sering di identikan dengan perkelahian antar geng dan juga pengedaran narkoba internasional memanfaatkan Bandar Udara Internasional José MarÃa Córdova sebagai pintunya. Kini malah menjadi salah satu contoh Urban transformasion yang ada di dunia.
[caption caption="Kawasan Comuna 13 dan eskalator yang menghubungkan lereng bukit dengan Comuna 13"]

[caption caption="Sebelum adanya Eskalator, terbayang capeknya mendaki tangga seperti ini"]

Sejak saat itu tidak pernah ada laporan tentang tindakan kriminal ekstrim di kawasan tersebut. Bahkan masyarakat sangat suka untuk berjalan-jalan menggunakan eskalator dan kemudian mengakses bagian kota Medellin yang lain dengan bahagia dan nyaman.
[caption caption="Tetap ada penjagaan dari militer setempat, untuk menjaga keamanan karena daerah ini bekas daerah kriminal"]

Selain itu, terdapat pula Metrocable, aerial mono-cable gondola yang menghubungkan antar pusat-pusat komunitas (Comuna yang lain), klinik kesehatan, kawasan pendidikan, fasilitas kepemudaan, serta perpustakaan yang terletak di stasiun transfer utama dari jaringan metrocable.
[caption caption="Metrocable di Medellin"]

Selain metrocable, terdapat juga Metrostop istilah untuk stasiun kereta listrik yang menghubungkan ke seluruh penjuru Kota Medellin. Untuk mengakses kereta listrik dan juga Metrocable secara terintegrasi, mpenumpang hanya dikenai tarif 1800 peso atau sekitar 7800 rupiah yang dapat dimanfaatkan untuk menumpang kemanapun selama 90 menit perjalanan. Sangat murah.
[caption caption="Metrostop, Stasiun Kereta Listrik penghubung antar lokasi di Medellin"]

Dahulu, Integral Urban Project sendiri dikritik oleh para akademisi dan juga organisasi penelitian, mereka menganggap bahwa masyarakat sebenarnya tidak butuh sebuah ekskalator, mereka butuh keamanan untuk menjangkau fasilitas dan ketenangan hidup, dengan misalnya memberikan $ 5.500.000 (yang merupakan biaya proyek eskalator) kepada 12.000 orang di Comuna 13 agar mereka bisa memperbaiki kehidupan ekonomi mereka. Tetapi pemerintah dan arsitek bertindak tepat dengan membangun eskalator sebagai kepraktisan untuk menjangkau daerah kumuh terisolasi di atas bukit.
Namun bukan berarti Medellin sendiri tidak menghadapi masalah setelah dibangunnya transportasi public yang akhirnya merubah sifat mereka menjadi lebih baik. Beberapa masalah yang masih mendera antara lain.
[caption caption="Difabel dibantu masyarakat setempat untuk menggunakan eskalator"]

Masih sulitnya akses difabel dalam menggunakan transportasi public seperti eskalator. Terlihat seorang pria yang memiliki satu kaki akibat pertarungan antar geng dahulu, sangat kesulitan untuk menggunakan eskalator, sehingga harus dibantu 2 orang untuk dapat menggunakannya, namun hal ini sudah cukup lebih baik jika dibandingkan kondisi dahulu yang harus menggunakan tangga.
Sekalin itu selain di Comuna 13, masih ada lokasi lain yang terisolasi dan membutuhkan akses transportasi yang mudah sehingga mereka dapat hidup tenang dan nyaman. salah satu contohnya di kawasan San Javier di Medellin.
Bagaimana jika eskalator dan sistem Metro yang diadopsi dari Integral Urban Project diterapkan di Indonesia?
Sangat bisa, Indonesia sendiri untuk menjangkau daerah perkotaan yang terisolasi dengan menggunakan transportasi pribadi seperti sepeda motor.
[caption caption="Tangga di kawasan berbukit, Bergota, Semarang"]

Jalanan yang sangat curam untuk menjangkau keduanya sangat riskan untuk dilalui oleh kendaraan pribadi (meskipun setiap hari dilewati oleh orang dengan kendaraannya masing-masing). Ini hanyalah contoh kecil, jika memang daerah perkotaan kita semuanya aksesible dengan transportasi umum dan berjalan kaki, maka tidak akan dipungkiri bahwa masalah-masalah kemacetan yang ada di Indonesia dapat dikurangi segera karena mudahnya aksesibilitas warganya dengan jalan kaki dan transportasi publik.
Â
Sumber:
http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/12/medellin-sarang-narkoba-yang-jadi-ekonomi-terkuat-di-amerika-latin
http://www.riaupos.co/90250-berita-buah-bibir-dunia-untuk-kampung-miskin-medellin.html
http://www.seattleglobalist.com/wp-content/uploads/2013/04/040813_SlumRising_08.jpg
http://www.citymetric.com/horizons/how-escalators-and-metro-system-helped-medellin-s-poorest-communities-686
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2011/12/111227_medellinescalator.shtml
http://properti.kompas.com/read/2015/12/16/201844821/Medellin.Sarang.Narkoba.yang.Jadi.Ekonomi.Terkuat.di.Amerika.Latin?page=all
http://edition.cnn.com/2015/12/14/travel/colombia-medellin-neighborhood/
http://citiscope.org/story/2014/medellin-made-urban-escalators-famous-have-they-had-any-impact
http://www.amusingplanet.com/2015/03/massive-outdoor-escalator-in-comuna-13.html
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI