Mohon tunggu...
AmYu Sulistyo
AmYu Sulistyo Mohon Tunggu... Mahasiswa -

@amyu12 || Ambar Sulistyo Ayu || Seorang Calon Perencana yang Real akan merealisasikan rencana membuat Kota Impian dunia || T.PWK Undip 2012 || Project taker

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Belajar Menyeberang Jalan dengan Mbah Sutilah (Hargai Hak Pejalan Kaki)

1 Desember 2015   09:59 Diperbarui: 1 Desember 2015   09:59 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto 2 tahun lalu, penjual jamu gendong melintasi jalan yang baru diaspal bersama kendaraan lainnya, akibat tidak ada trotoar untuk berjalan dengan nyaman"]

[/caption]

Maka dari itu, lalu lintas kita harus peduli terhadap lansia dan penyandang disabilitas untuk bisa mandiri dengan berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum. Memang menyeberang bisa pakai jembatan, namun bagi orang yang melihatnya, jembatan yang cukup tinggi dan undakan tangga yang tidak datar memang bukan untuk penyandang disabilitas dan lansia. Lalu untuk siapa jembatan itu sebenarnya? Apakah hanya untuk orang yang sehat? Tak perlulah jembatan, trotoar saja juga membuat orang yang sehatpun tidak nyaman melaluinya, apalagi manula, anak-anak, dan penyandang disabilitas.

Saya sangat berharap RUU Penyandang disabilitas segera di sahkan dan desain ruang perkotaan kita betul-betul ramah terhadap seluruh kalangan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun