Mungkin sudah lumrah pula jika banyak perusahaan, lembaga hukum, lembaga pemerintahan lain juga masih membeli materai hingga berlembar -- lembar dari bilik kantor pos Indonesia, terutama karena harganya yang masih belum ada kenaikan tambahan daripada pedagang warung kelontongan, Penjaja jasa fotokopi besar, dan lainnya. Apakah JNE, TIKI, atau Lion Parcel ada yang jual materai juga ?!
Ada juga fungsi kantor pos yang masih dan sangat menjadi primadona bagi sebagian masyarakat lainnya yaitu sebagai wadah penyalur bantuan sosial dari pemerintah sebagai program peningkatan mutu kesejahteraan berkelanjutan.
Tak lupa dengan segala pembayaran manual seperti pembelian token listrik, transfer antar bank, tagihan listrik dan air, pajak bumi bangunan, pulsa handphone dan lain sebagainya yang masih bisa dilakukan disana.
Namun keraguanku adalah ketika Pos Indonesia menuju transformasi menuju dunia digital untuk melawan dompet -- dompet digital seperti gopay, ovo, dan lain sebagainya, belum lagi dengan aplikasi bank digital dengan menu serupa rasanya mereka harus sangat bekerja keras mendapatkan perhatian masyarakat apalagi dari kalangan muda.
Mengingat jika dikantor pos ini, meja bentuk trapesium hingga papan pengumunan khas untuk menempelkan sehelai kertas lowongan pekerjaan juga belum hilang, rasanya antri di dalam ruangan dengan segala kekurangannya seperti minim pendingin udara dari beragam sudut, ternyata masih menjadi kenangan yang tak tergerus oleh jaman walau usia penulis sudah memasuki paruh usia 30 tahun.
Jad bisa disimpulkan bahwa kantor pos Indonesia belumlah mati atau bahkan tertinggal dari perusahaan jasa pengiriman barang swasta lainnya, karena hal paling utama yang bisa dilihat sekarang sebenarnya hanya pergeseran fungsinya saja seperti lebih ke arah sosial ekonomi. Juga harus ada perubahan besar terlebih dalam pemaksimalan layanan pembeda hingga sosialisasi tentang hal yang sedang dikerjakan dan dibangun oleh perusahaan berplat merah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H