Dalam satu piring Isi Piringku, dr. Putu menyarankan ada 550 gram hingga 600 gram makanan yang terdiri dari makanan pokok 200 gram, lauk 50 gram hingga 100 gram, sayuran 200 gram, dan buah-buahan 100 gram.Â
Tentunya Isi Piringku juga ditentukan dari timbangan badan masing-masing dan peruntukannya untuk ibu hamil serta orang yang sedang dalam perawatan ditentukan oleh dokter.Â
Mungkin terdengar sulit bila harus ditimbang satu-satu, yang mana 200 gram dan mana yang 100 gram. Tapi jangan khawatir, ada cara yang lebih mudah untuk mengukurnya.Â
Sepertiga untuk makanan pokok, sepertiga untuk lauk dan buah, sepertiga untuk sayur. Dijamin, takaran ini bikin pas kenyangnya, pas gizinya, serta jaga tubuh kedepannya.
"Gizi harus seimbang, karena tubuh hanya satu seumur hidup," ungkap dr.Putu.
Salah satu perbedaan spesial dari Isi Piringku ini adalah penggunaan makanan pokok yang dibebaskan sesuai daerah masing-masing.Â
Bila program 4 Sehat dan 5 Sempurna masih mengunggulkan nasi sebagai makanan utama, Isi Piringku membebaskan penggunaan makanan pokok sesuai kearifan lokal masing-masing. Contohnya adalah nasi jagung dari Gorontalo yang saya temui sebelumnya.
Kearifan Lokal Isi Piringku di Gorontalo
Perjumpaan dengan nasi jagung berlanjut di SD Negeri 1 Limboto, karena saya melihat nasi jagung di dalam bekal para siswa yang sedang makan bersama. Bekal ini harus ditata sesuai porsi Isi Piringku. Bila mereka tidak membawa bekal, berbagai sajian bergizi juga bisa diperoleh lewat kantin sekolah.Â
Makanan yang disediakan kantin sekolah juga bervariasi, sesuai pula dengan kaidah Isi Piringku. Mulai dari nasi jagung, lalu protein lokal seperti ikan atau ayam, ditambah dengan sayuran.Â