Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dalang Masalah Freeport adalah JK?

7 Desember 2015   15:28 Diperbarui: 7 Desember 2015   15:42 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebetulnya jawaban pertanyaan tersebut sudah ada di benak setiap orang yang paham dengan kondisi pemerintahan saat ini. Termasuk Menko Kemaritiman dan Sumberdaya, Rizal Ramli.

Ya, Rizal Ramli adalah orang pertama yang memberi peringatan kepada SS agar tidak seenaknya melakukan perpanjangan kontrak karya PT. Freeport. Namun karena SS mungkin merasa di-bekingi oleh Wapres Jusuf Kalla (JK) sehingga peringatan Menko Rizal Ramli pun dimentahkannya.

Keberanian SS ini nampaknya beti (beda-beda tipis) dengan keberanian yang pernah dipamerkan oleh RJ. Lino saat dilakukan penggerebekan di kantornya. Yakni sebuah keberanian yang spontan muncul karena merasa memiliki beking kuat.

Coba diamati, saat ini JK malah sangat getol membela SS, dan di sisi lain sangat menyudutkan SN.

Tanpa JK, apakah SS bisa seberani itu? Dan inilah lontaran pertanyaan yang bernada ungkapan yang juga kini berani diungkapkan oleh sejumlah masyarakat di lapisan bawah.

Jika memang SS berani karena di-bekingi oleh JK, maka boleh jadi SS hanya menjadi orang yang dimanfaatkan guna memuluskan kepentingan besar JK. Jika demikian, maka tak salah apabila di pikiran banyak pihak saat ini terarah pada diri JK, yakni jangan-jangan dalang masalah Freeport ini adalah JK?

Boleh jadi memang begitu. Sebab orang-orang sudah mulai menghubung-hubungkan antara satu dengan lainnya. Misalnya, JK adalah seorang penguasa berjiwa saudagar (pengusaha) asal Bugis. Sementara terdapat dua petinggi di Freeport yang juga se-daerah dengan JK, yakni Maroef Sjamsoeddin yang lahir di Makassar, dan resmi menjabat sebagai Presiden Direktur Freeport pada 7 Januari 2015. Dan juga ada Andi Mattalata.

Tanggal 9 Juni 2010, mantan menteri Menkumham (era SBY-JK) Andi Mattalatta resmi menjadi komisaris PT. Freeport Indonesia sampai saat ini (2015). Andi Matalatta juga adalah termasuk sesepuh Golkar, lahir di Bone Sulawesi Selatan, sekampung dengan JK.

Juga dengan hubungan atau kaitan lainnya. Yakni, di saat MKD masih secara saksama “mendalami” masalah SS vs SN tersebut, Kejaksaan Agung (Kejagung) mendadak memanggil Maroef Sjamsoeddin tengah malam dengan alasan untuk diperiksa.

Tak sedikit orang pun menilai pemanggilan Maroef Sjamsoeddin pada saat tengah malam itu sangat aneh bin ajaib. Sehingga orang-orang pun kemudian mencari sebuah “kewajaran” dengan menghubung-hubungkan bahwa memang partai yang paling getol mengajukan JK sebagai Cawapres ketika jelang Pilpres adalah NasDem. Tahu kan partai apa yang saat ini menguasai Kejagung?

“Kejagung aneh, masa ada (presdir) PT Freeport ke Jaksa Agung malam-malam, itu tidak lazim dan itu ada konspirasi, jam 12 lewat seperti ada kedaruratan, seperti ada yang luar biasa,” ujar Fadli Zon di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/12).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun