(Ilustrasi: Abdul Muis Syam)
Jangan Harap Negeri Ini Maju Jika Pejabat Seperti RJ Lino Dipertahankan?
CONGKAK bin angkuh. Sepertinya sikap itulah yang kini dipertontonkan RJ. Lino. Ia memang hanyalah direktur utama di PT. Pelindo II, tetapi minta ampun, arogansinya rasa-rasanya sangat tinggi luar biasa.
Namun jangan salah. Ia bisa dinilai bersikap pongah karena sepertinya punya pengaruh besar layaknya seorang panglima, bahkan melebihi seorang presiden. Dari situ pun bisa ditebak: jangan-jangan RJ. Lino termasuk donatur kakap pemasangan Jusuf Kalla sebagai Cawapres Jokowi pada Pilpres 2014 kemarin?
Tengok saja ketika peristiwa penggeledahan di kantornya oleh Bareskrim Polri, ia sempat memamerkan keangkuhannya di hadapan publik dengan menghubungi sejumlah menteri dengan lagak seakan-akan menteri-menteri yang dihubungi itu adalah bawahannya, termasuk diduga “memerintahkan” Wapres Jusuf Kalla agar kiranya mengatasi persoalan penggeledahan tersebut.
Dan benar saja, tak lama berselangnya peristiwa tersebut, Kabareskrim yang ketika itu dijabat oleh Komjen Budi Waseso (Buwas) langsung dimutasi alias dilengser. Padahal di saat itu, Komjen Buwas sedang serius menangani kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane di PT. Pelindo II dan dugaan penyelewengan dana hibah Pertamina Foundation. Malah kedua kasus tersebut statusnya sudah ditingkatkan ke penyidikan.
Mungkin karena merasa berhasil menyingkirkan Komjen Buwas, membuat RJ Lino pun sepertinya kini makin angkuh penuh percaya diri, seakan ingin menunjukkan kepada publik bahwa dirinya punya pengaruh besar dan siapapun tak bisa mengorek masalah-masalah yang ada padanya.
Meski dianggap dari kaum borjuis, namun sepertinya RJ. Lino hanyalah pejabat amatiran kelas kacangan yang hanya mengandalkan emosi.
Sebab setelah lengsernya Buwas, ia dengan emosinya seakan samasekali tak sadar jika dirinya yang kini berseteru dengan Rizal Ramli sedang disorot secara negatif oleh publik.
Artinya, publik saat ini bisa membedakan mana pejabat yang benar-benar berjuang untuk kepentingan rakyat dan mana pejabat yang bekerja hanya untuk kepentingan mengisi pundi-pundi sesama pejabat serta kelompok tertentu lainnya.
Dan lebih spesifik, Rizal Ramli sejauh ini sangat dikenal sejak dulu adalah sosok idealis dan mantan aktivis yang pernah dipenjara karena membela rakyat dengan gigih pada rezim Orde Baru pada masa silam. Sedangkan RJ. Lino belum ada catatan historis yang bisa dinilai sebagai sosok pembela rakyat.