Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bandar Politik Rp 2 Triliun: Mau Menangkan JK atau Demokrat?

11 Oktober 2013   20:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:40 1990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aktivis M.Fadjroel Rachman bahkan pernah  menilai, era SBY-JK  2004-2009 adalah fenomena ‘’Negara Pedagang’’ dimana JK dan Aburizal Bakrie waktu itu merajalela bisnisnya, dan kaum  pedagang menggurita secara  politik dan ekonomi dalam bentuk oligarki.

Prof Williaml Liddle dari Ohio Stata University ,AS mengingatkan bahwa oligarkisme telah menguasai ekonomi-politik di Indonesia dan itu berbahaya bagi masa depan demokrasi di negara seperti Indonesia.

Terlepas dari semua itu, sebagian kalangan juga menilai, dengan adanya kubu Sofyan Wanandi-Mari Pangestu yang siap memajukan JK sebagai cawapres adalah bisa saja merupakan “skenario politik” untuk menjatuhkan “animo” masyarakat terhadap Jokowi ataupun Megawati dengan PDIP-nya.

Sebab, bagi sebagian masyarakat menilai, JK tak cocok lagi untuk maju pilpres, karena masanya sudah lewat. JK sudah pernah duduk sebagai wakil presiden, dan sudah pernah gagal dan kalah sebagai capres dalam pertarungan pilpres 2009 lalu. Sangat jelas orientasi JK mendapatkan kekuasaan itu boleh jadi hanya untuk membesarkan bisnis di lingkarannya, sehingga meski hanya berposisi sebagai RI-2 pun ia siap. Dan orientasi JK ini sangat mudah ditebak oleh siapa saja.

Sehingganya, orang akan bertanya-tanya, bahwa Sofyan dan Mari berani menyiapkan Rp.2 Triliun itu sesungguhnya untuk apa? Apakah benar-benar ingin memenangkan JK sebagai wapres di saat masyarakat sudah memahami bahwa sesungguhnya “pasaran” JK saat ini sebetulnya sudah anjlok? Jangan-jangan ini justru hanya ingin agar rakyat bisa kembali mengalihkan perhatiannya kepada pasangan yang diusung nantinya oleh Partai Demokrat, karena di PDIP hanya mengusung JK yang dianggap tak layak lagi sebagai wapres?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun