Sehingga tak keliru jika mantan Menko Perekonomian, DR Rizal Ramli selalu menyoroti pemerintah untuk jangan pura-pura bangga dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini tumbuh sekitar 5 persen. Karena maaf, kata Rizal, yang 5 persen lebih itu adalah hanya dinikmati oleh kalangan kelas atas.
Juga jangan lupa, bahwa sejauh ini kita sudah pernah berkali-kali digiring dalam mimpi-mimpi indah, tetapi begitu banyak yang berakhir dengan kenyataan "Buruk". Yakni, dari setiap pemilihan kepala negara maupun kepala daerah, rakyat selalu saja terlelap dengan "angin surga" yang ditiupkan dari para kandidat melalui parpolnya masing-masing, tetapi kenyataannya surga itu hanya dinikmati oleh mereka, dan neraka tetap untuk rakyat.
Hahahaaa... bicara soal Surga dan Neraka, saya jadi teringat dulu ada plesetan pertanyaan guyon dari teman-teman di SMA. Katanya, mau masuk kelas IPA, IPS Sos, atau Budaya? Dulu jurusan IPA hanya terbagi dua kelas, itupun kelas IPA Fisika hanya satu ruangan, dan kelas IPA Biologi juga cuma satu ruangan. Sehingga itu banyak yang menganggap kelas IPA adalah "momok" buat banyak siswa. Sementara kelas IPS lebih dari dua ruangan ditambah kelas Budaya. Ternyata jawabnya adalah IPA= adalah Ikut Perintah Allah, IPS= Ikut Perintah Setan, dan Sos= So-Sial (sudah Sial), serta Budaya= adalah Bukan Darah Yahudi. Akhirnya, terlepas dari semua itu, semoga kita semua selalu mengikuti perintah Allah, dan agar tidak menjadi orang sial, maka berusahalah untuk tidak mengikuti perintah setan... ! Amin..!!! SALAM PERUBAHAN untuk negeri tercinta ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H