Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Adu Jotos, Seorang Jokowers Tersungkur Menyerah

12 Februari 2015   18:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:20 1326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_350737" align="aligncenter" width="480" caption="Panca memiting Redinparis: (Sumber Twitter)"][/caption]

DIDUGA lantaran berdebat soal MoU Proton dan kinerja Presiden Jokowi via media sosial, Twitter, dua pria  @Panca66 dan @Redinparis akhirnya janjian bertemu secara langsung untuk menyelesaikan perdebatan tersebut dengan cara adu jotos.

Nampaknya Panca adalah seorang penentang media-media pemuja Jokowi melalui pemberitaan secara berlebih-lebihan sejak kampanye dulu hingga saat ini. Sementara Redinparis adalah seorang Jokowers.

Waktu dan tempat sebagai arena duel pun disepakati, yakni  di halaman Istora Senayan, Jakarta, pada Rabu malam (11/2/2015) sekitar pukul 19.00 WIB.

Panca terlihat memakai kaos hitam dipadu celana penjang jeans biru, sedangkan Redinparis berkaos putih bercelana jeans coklat. Dan keduanya datang dikawal atau didampingi oleh beberapa orang teman masing-masing sebagai penyemangat.

Dengan tanpa basa-basi setelah saling menyapa, keduanya pun langsung menerkam dan saling melayangkan tinju dari dekat hingga jarak jauh.

Laksana menyaksikan pertandingan kick-boxing, teman-teman pengawal keduanya seakan juga sepakat hanya cukup bertindak sebagai penonton, juga pemberi semangat dan tak ingin  terlibat dalam adu jotos teresebut.

Namun berselang sekitar dua menit, Panca yang nampaknya memang sangat tak senang dengan para Jokowers itu pun berhasil membanting Redinparis hingga terjatuh di tanah pelataran rumput di Istora Senayan.

[caption id="attachment_350738" align="aligncenter" width="480" caption="Foto-foto "]

1423715289524902277
1423715289524902277
[/caption]

Mengetahui lawannya terjatuh, dengan sigap Panca pun memanfaatkan kesempatan tersebut dengan langsung memiting lalu mengunci tubuh Redinparis dengan lutut sambil melayangkan bogem berkali-kali ke arah wajah Jokowers tersebut.

Melihat kondisi tersebut, teman-teman Panca langsung melerai dan berteriak: “cukup.. cukup.. cukup..” tanda bahwa perkelahian tersebut sudah harus segera dihentikan, jika tidak maka akan berakhir fatal. Apalagi memang sudah ada lebam yang nampak di wajah kedua pria itu.

“Lu nyerah nggak,” teriak Panca berkali-kali sembari masih memiting Redinparis.

Anehnya, meski sudah disepakati oleh kedua belah pihak untuk nantinya tidak melaporkan ke polisi perkelahian tersebut, teman-teman Redisparis malah berteriak dan mengancam akan melapor ke polisi. Alasannya adalah penganiayaan.

Mendengar ancaman itu, Panca meradang. “Kok jadi begini sih,” teriak Panca protes seakan mengingatkan kesepakatan untuk tidak ada istilah lapor-melapor ke polisi.

Tak ingin perkelahian tersebut berlanjut ke ronde ke-2, teman-teman Panca menarik  dan membawa Panca pergi dengan mobil. Sementara di saat bersamaan, Redinparis masih coba ditenangkan oleh teman-temannya.

Dikabarkan, Satpam Istora Senayan sempat berdatangan ketika adu jotos tersebut telah usai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun