d. Toleransi
Perilaku toleransi yang diartikan di mari yakni perilaku toleransi terhadap terdapatnya pengaruh dari luar. Terdapatnya pengaruh dari luar yang tidak melanggar hukum bisa jadi cikal bakal dari pergantian sosial. Oleh sebab itu, dengan terdapatnya perilaku toleransi bisa menghasilkan hal- hal baru yang kreatif.
e. Sistem Terbuka Susunan Masyarakat
Terdapatnya open stratification dalam warga membolehkan terbentuknya gerak sosial vertikal. Suasana keadaan ini berikan peluang seorang buat menempati strata yang lebih besar. Lewat kerja keras serta melaksanakan perubahan- perubahan seseorang orang menggapai kemajuan diri guna tingkatkan strata. Jadi, terus menjadi terbuka sistem susunan warga terus menjadi besar kesempatan buat melaksanakan perubahan- perubahan yang pastinya mengarah ke arah yang lebih baik.
f. Ketidakpuasan Warga Terhadap Bidang- Bidang Kehidupan Tertentu
Terdapatnya pergantian dengan latar balik rasa ketidakpuasan terhadap suasana serta keadaan dikala itu. Apabila perasaan itu terjalin dalam waktu yang lama hendak memunculkan tekanan- tekanan yang diiringi dengan kekecewaan sampai pada sesuatu waktu menimbulkan revolusi dalam badan warga tersebut. Perihal ini bisa dilihat dari perubahan- perubahan yang terjalin di Indonesia. Perubahan- perubahan mencuat sebab terdapatnya ketidakpuasan terhadap metode kerja pemerintah.
g. Terdapatnya Orientasi ke Masa Depan
Kondisi yang senantiasa hadapi kemajuan mendesak seorang buat melaksanakan pergantian serta penyesuaian terhadap pertumbuhan era. Terdapatnya orientasi ke masa depan hendak mendesak warga buat senantiasa berpikir maju serta mendesak terciptanya penemuan- penemuan baru yang disesuaikan dengan pertumbuhan era.
3. Aspek Penghambat Perubahan Sosial
Tidak hanya faktor- faktor yang bisa mendesak sesuatu pergantian sosial, ada pula sebagian aspek yang bisa membatasi terbentuknya pergantian sosial. Sebagian aspek yang dinilai membatasi terbentuknya sesuatu pergantian sosial antara lain selaku berikut.
a. Minimnya Ikatan dengan Warga Lain