Namun, ada hal menarik pada program ketahana pangan tersebut. Karena ketahanan panganpun bisa menjadi program lain dalam satu jalan. Di Desa Glanggang, program ketahanan pangan dimulai dari tangan warga desa, Pembangunan kolam dari tangan warga desa, pemilihan pakan lele yang tepat oleh tangan warga desa, berakhir di tangan desa. Kolam ikan lele berdiri karena dana yang digalang dari warga desa. Pendirian kolam ikan juga didirikan oleh warga desa. Ikan lele pun berakhir ke tangan warga desa.
Dari desa untuk desa. Progam Ketahanan Pangan di Desa Glanggang juga memiliki tujuan lain. Yakni untuk membantu ekonomi Desa Glanggang. Salah satu narasumber, warga desa yang juga merupakan pengelola kolam ikan di salah satu rt di Dusun Darungan Desa Glanggang, mengatakan bahwa hasil dari kolam ikan lele juga diperjual belikan kembali ke warga desa. Karena diperjualbelikan kembali ke warga desa, harga jualpun juga miring dari harga pasaran.
Desa Glanggang dengan mata pencaharian sebagian besar adalah petani, menjadikan program Ketahanan Pangan sebagai wadah untuk Masyarakat Desa Glanggang bisa menikmati lele. Tidak hanya itu, panen lele juga biasa digunakan untuk acara besar maupun tertentu di desa. Hal menarik lainnya adalah saat ada panen lele sisa akan dijual di tempat lain. Di mana hasil penjualan akan membantu anggaran masuk desa.
Program Ketahanan Pangan di desa ini patut untuk di contoh di desa lainnya, bahkan di beda kabupaten sekalipun. Mencegah itu lebih baik. Bukan hanya dengan menjaga kebersihan diri hingga memasak sendiri. Namun juga dengan menjaga kebersihan makanan sedari dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H