Aku terpana untuk kedua kalinya. Rebahan sinar yang tak kutahu sumbernya ternyata dari matahari. Dengan takzim, bulan memantulkan cahaya tanpa pamrih. Sementara matahari tidak pelit memberi sedikit sinarnya.
O, aku tahu; berkarya memang tak bisa membuat abadi secara jasmani, berkarya itu -- khususnya menulis -- tentang bagaimana kita mengajari seseorang untuk abadi. Ya, abadi berkarya dengan tegar dan tidak sombong. Memprioritaskan hati bukan imaji. Berserah diri pada kodrat bukan sok-sok kuat; sebagaimana petuah matahari dan bulan sampaikan di pentas langit hari ini.
Bandung di Penghujung Tahun, 2018 Â Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!