Mohon tunggu...
Rafid Hadyan Amrullah
Rafid Hadyan Amrullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Peradaban Adalah Darah dan Tinta. Darah menetes karena kilatan pedang, tinta menetes karena goresan pena.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah dan Nilai-nilai Sakral dalam Ritual Adat Perkawinan Malang Keprabon

22 Juni 2022   17:24 Diperbarui: 22 Juni 2022   17:34 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungkeman merupakan sebuah tahapan dimana kedua mempelai meminta restu dari kedua orang tua mereka baik dari pihak laki-laki maupun pihak perempuan. Hal ini bertujuan agar orang tua memberikan restu mereka kepada sang anak karena akan memulai kehidupan baru diluar tanggung jawab mereka. 

Senenan

Senenan dalah prosesi dimana pengantin diarak keliling dan kemudian menuju ketawang Tengger atau upacara di pelaminan. 

Kesimpulan

Ritual pernikahan Adat Malang Keprabon merupakan salah satu adat pernikahan yang berkembang di Suku Jawa khususnya daerah Malang sejak zaman Kerajaan Singhasari dan berkembang hingga sekarang. Dalam adat Malang Keprabon ini nilai-nilai luhur budaya Jawa tersirat dalam setiap prosesinya. Hal ini merupakan sebuah bentuk pengharapan bagi kedua mempelai untuk menjalani proses dalam memulai kehidupan baru, sadar akan kewajiban mereka setelah mereka, memahami apa saja yang akan dihadapi setelah menikah, dan juga tidak melupakan Tuhan sebagai perestu utama pernikahan mereka

Daftar Pustaka

Farela, Aristo. 2017. A Short History of Java. Surabaya : Ecosystem Publishing

Anonim. Bab I Latar Belakang. https://eprints.umm.ac.id (Diakses 16:55, 22 Juni 2022) 

Anonim.http://widiyatmiko.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/51871/Kerajaan+singasari.pdf (Diakses 16:58, 22 Juni 2022) 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun