Gibran dan Bobby Nasution, anak dan menantu presiden berlaga, tak mau ketinggalan, sang putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah juga berlaga di Tangerang Selatan. Rahayu Saraswati sang keponakan Menhan Prabowo Subianto berlaga di Pilwalkot Tangsel melawan Siti Nur Azizah. Adik Menaker Ida Fauziyah, Titik Masudah  maju berlaga sebagai bacalon bupati Mojokerto. Tak mau ketinggalan, putra Pramono Anung yang tak lain merupakan Sekretaris Kabinet, Haninditho Himawan Pramana maju sebagai bacalon bupati Kediri. Mentan Syahrul Yasin Kompi tak mau kalah, adiknya, Irman Yason Limpo maju sebagai bacalon walikota Makassar.
Sang adik Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Pilar Saga Ichsan maju sebagai bacalon walikota Tangerang Selatan. Sementara sang kakak sendiri maju kembali sebagai pertahana dipilkada Serang, kerja nyata!. Sang istri Bupati Banyuwangi Azwar Anas, Ipuk Fiestiandani maju sebagai bacalon bupati Banyumas, hhhmm Lanjutken!
Anak bupati Indramayu 2 periode, Daniel Muttaqin Syaifuddin yang saat ini duduk dikursi Senayan DPR RI periode ke dua digadang-gadang masuk bursa pencalonan bupati Indramayu, setelah sang bunda Hj. Anna Shopana melanjutkan tongkat sang suami Irianto MS. Syaifuddin atau yang akrab dipanggil 'Yance', dan masih banyak lagi.
Meskipun Gibran menyangkal pencalonannya sebagai upaya dinasti politik, mungkin yang ia maksud adalah 'politik keluarga', bapak dipusat, anak dan menantu di daerah.Â
Pertaruhannya bukan hanya pra-pemilihan saja, namun pasca-pemilihan adalah saat profesionalitas, integritas, kapabilitas mereka diuji, tidak peduli anak presiden, anak menteri, adik bupati, yang terpenting adalah hasil kerja dan pembangunan daerah itu sendiri dan proses perekrutan berjalan secara transparan, berjenjang (kaderisasinya) dan sesuai dengan kriteria partai, jika tidak sebelum pertarungan dimulai, konflik internal partai pasti terjadi.Â
Pada akhirnya, masyarakatlah yang harus memilih dan memilah calon pemimpin daerahnya 5 tahun mendatang, edukasi politik harus gencar dilakukan terutama di daerah yang notabene masih lestari perilaku 'Aku milih kowe, aku oleh opo?'.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H