Oleh: Barrel Putra Indra Wijaya
Surah Al-Asr adalah salah satu surat dalam Al-Qur'an yang meskipun pendek, menyimpan pesan mendalam terkait kehidupan manusia. Terdiri dari hanya tiga ayat, surat ini termasuk kategori Makkiyah yang diturunkan di Makkah. Surat ini mengingatkan pentingnya waktu, keimanan, amal kebaikan, dan sikap saling menasihati untuk kebenaran serta kesabaran.
Di tengah kesibukan dunia modern, manusia kerap kali melupakan esensi waktu sebagai anugerah terbesar yang diberikan Allah. Allah bersumpah dengan waktu dalam surat ini, menegaskan urgensi memanfaatkan waktu dengan bijak. Artikel ini menggali makna, kandungan, dan hikmah dari Surah Al-Asr, serta relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.
Makna Global Surah Al-Asr
Allah memulai Surah Al-Asr dengan bersumpah atas nama waktu: "Demi masa". Sumpah ini menegaskan pentingnya menghargai waktu serta konsekuensi dari penyia-nyiaan waktu dalam hidup manusia. Allah berfirman:
"Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (QS. Al-Asr: 1-3)
Dalam ayat-ayat ini, Allah memberikan peringatan tegas bahwa manusia secara umum berada dalam kerugian, kecuali mereka yang memenuhi empat syarat utama: iman, amal saleh, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran. Surah ini menjadi panggilan universal bagi umat Islam untuk memanfaatkan waktu secara optimal dan menghindari tindakan yang sia-sia.
Kandungan Ayat dan Hikmahnya
Ayat 1: "Demi Masa"
Allah membuka surat ini dengan sumpah atas waktu (al-'Ashr), menunjukkan bahwa waktu adalah salah satu ciptaan Allah yang paling berharga. Pergantian siang dan malam, perubahan musim, dan perjalanan hidup manusia menjadi bukti nyata kebesaran Allah. Waktu menjadi saksi atas segala perbuatan manusia, baik yang bermanfaat maupun yang sia-sia.
Namun, banyak manusia yang gagal memahami makna waktu. Mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tak berarti, hanya berlalu begitu saja. Dengan sumpah ini, Allah mengingatkan bahwa waktu adalah amanah yang harus dimanfaatkan dengan baik, karena setiap detik yang berlalu tidak akan kembali.
Ayat 2: "Sungguh, Manusia dalam Kerugian"
Allah menegaskan bahwa secara default, manusia berada dalam keadaan merugi. Kerugian ini mencakup aspek duniawi dan ukhrawi. Banyak manusia yang lalai menggunakan waktu untuk berbuat baik atau bahkan menyia-nyiakannya dalam kemaksiatan. Kerugian yang dimaksud dalam ayat ini bukan hanya materi, tetapi juga kehilangan kesempatan untuk meraih kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.
Ayat ini menjadi pengingat bahwa hidup adalah ujian, dan manusia harus introspeksi diri agar tidak termasuk golongan yang merugi. Mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat dan menjauhi hal-hal yang tidak bernilai menjadi salah satu cara untuk menghindari kerugian.
Ayat 3: "Kecuali Orang-Orang yang Beriman"
Dalam ayat terakhir, Allah memberikan pengecualian bagi mereka yang tidak termasuk dalam golongan yang merugi. Kelompok ini memiliki empat karakteristik utama:
- Beriman kepada Allah
- Melakukan Amal Saleh
- Saling Menasihati dalam Kebenaran
- Saling Menasihati dalam Kesabaran
Surah Al-Asr adalah pengingat penting tentang nilai waktu dalam kehidupan manusia. Surat ini menegaskan bahwa waktu adalah anugerah yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk keimanan, amal saleh, dan saling menasihati dalam kebenaran serta kesabaran. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap surah ini, manusia diajak untuk merefleksikan tujuan hidup dan upaya untuk mencapai kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H