Mohon tunggu...
Amrudly
Amrudly Mohon Tunggu... -

hai saya orangnya gk jelas hidupnya. mencoba kemana saja. yang penting happy. kalau bisa ... kunjungi blog saya ya... amrudly.com gamgadget.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Merasa Diselingkuhi Setiap Hari

26 Desember 2016   01:58 Diperbarui: 26 Desember 2016   02:24 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cintaku sangat suci, begitulah menurutku. Aku mengupayakan agar suamiku senang terhadapku. Aku melakukan apa saja.

Hubungan pernikahan kami telah memasuki usia tiga bulan. Suka dan duka telah kami alami bersama. Tidak ada tawa setelah tangis. Dan tidak ada tangis setelah tawa. Kami tertawa dan menangis bersama.

Pria itu mengatakan cintanya kepadaku, sekaligus melamarku pada saat ulang tahunku. Aku waktu itu begitu terkejut.

Aku sudah cukup lama mencintainya. Aku diam-diam memperhatikannya seraya berharap dia memandang perasaanku juga. Yah … meskipun aku dan dia bersahabat tapi aku tidak berani menyatakan cintaku.

Dan pada saat ulang tahunku, dia langsung mengatakan cintanya. Tanpa melakukan pendekatan sedikitpun. Dia datang, memberiku sebuah bungkus kado. Sampai sekarang aku belum pernah membukanya. Dan dia mengatakan perasaannya kepadaku sekaligus melamarku. Aku waktu itu begitu kaget sekaligus senang.

Dan sekarang hubungan kami telah menjalani tiga bulan.

“Suamiku, hari ini malam minggu loh. Jalan yuk!” godaku.

“Ogah, mendingan aku nonton anime.”

“Kok gitu sih. Nggak saya. Kan istrimu ini kesepian,” godaku.

“Bentar dulu. Bentar lagi si Mikune akan tampil. Tunggu dulu!”

“Gitu ya! Kamu pilih Mikune atau aku?”

“Mikune istriku,” kata suamiku kuat sekali.

“Aku ini istrimu tahu!” kataku sambil memukulnya kuat sekali. Dia langsung terbaring tidak berdaya.

Iya benar sekali. Suamiku pecinta anime. Mungkin bisa dibilang dia adalah otaku kelas berat.

Dia suka mengoleksi action figur. Dia juga suka menempelkan poster dan dia tidak pernah melewatkan sedikitpun tentang anime.

Pekerjaannya? Pekerjaan sehari-harinya hanyalah di depan komputer. Freelance bisa dibilang seperti itu. keahliannya adalah menulis. Dia jadinya bekerja sebagai penulis di rumah saja. Dan setiap tulisan yang dia terbitkan selalu best seller. Dia juga mengurus blog dengan penghasilan lebih dari cukup.

Selain itu dia juga mempunyai beberapa toko di kota ini. Dia memang tidak pernah keluar rumah. Hanya pegawainya saja yang mendatanginya. Entah kenapa dia selalu tahu setiap kecurangan yang dilakukan pegawainya.

Sedangkan aku adalah guru. Aku mengajar di sekolah negeri dengan gaji yang bisa dikatakan cukup.

Huh … memang suamiku ini.

Pagi-pagi sekali aku memasakkan masakan untuknya. Setelah itu aku berangkat dan pasti suamiku telah menghidupkan komputernya.

***

“Istriku bagaimana?” tiba-tiba saja datang kiriman sebuah poster anime. Aku langsung lemas melihatnya.

“Bagaimana?”

“Cantik tidak istriku?”

Urat nadiku timbul lima kali lebih banyak.

“Istrimu itu aku!” aku langsung memberikan pukulan tepat di keningnya. Tapi dia langsung menghindar dan berlari menyelamatkan diri. Aku langsung mengejarnya. Akhirnya, kami main kejar-kejaran.

Begitulah kejadian yang sebenarnya. Sebenarnya aku tidak tahu apakah dia benar mencintaiku atau tidak. Karena dia selalu mengatakan karakter anime cewek adalah istrinya. Dia sepertinya otaku yang tidak bisa melihat kenyataan.

Terkadang aku menyesal telah menikahinya. Dia lebih mementingkan anime daripadaku.

Tiba-tiba saja aku sakit keras. Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku. Suamiku kalang kabut. Untuk yang pertama kalinya dia keluar rumah. Dia menelepon ambulan dan mengantarkanku ke rumah sakit.

Aku sakit keras. Aku terkena penyakit malaria. Mungkin karena aku kurang membersihkan selokan rumah.

Dan selama aku sakit. Suamiku yang mengurusku semuanya. Dia selalu berada di sisiku. Ketika aku tidur, dia menggenggam erat tanganku.

Dia berubah menjadi lembut dan penyayang.

“Suamiku, kenapa kamu begitu perhatian?”

“Kenapa? Karena aku mencintaimu,” katanya lembut sambil menggenggam erat tanganku.

“Bukannya anime itu istrimu?”

“Iya,” bisa-bisanya dia mengatakan demikian. Tiba-tiba aku cemburu. “Tapi kamu adalah bidadariku. Kamulah yang menerangi hidupku. Kamulah satu-satunya wanita yang paling berharga dalam hidupku,” seketika itu pula mukaku memerah. Entah kenapa dia begitu romantis. Suamiku memberikanku sebuah kalung rugby merah. Sangat cantik sekali, aku begitu bahagia. Dan secara ajaib, dua hari kemudian aku sembuh.

Aku jadinya semakin mencintainya.

“Suamiku, bagaimana kalau hari ini kita keluar, malam minggu loh,” kataku menggoda.

“Nggak mau. Aku mau nonton anime,” oh … aku langsung kesal.

“Jadi, siapa bidadarimu?” tanyaku sambil menggenggam tanganku.

“Dia!” katanya sambil menunjuk karakter anime.

“Jadi apa maksud perkataanmu waktu di rumah sakit itu!” kataku sambil memukul keningnya.

Sumber : amrudly.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun