“Kenapa? Karena aku mencintaimu,” katanya lembut sambil menggenggam erat tanganku.
“Bukannya anime itu istrimu?”
“Iya,” bisa-bisanya dia mengatakan demikian. Tiba-tiba aku cemburu. “Tapi kamu adalah bidadariku. Kamulah yang menerangi hidupku. Kamulah satu-satunya wanita yang paling berharga dalam hidupku,” seketika itu pula mukaku memerah. Entah kenapa dia begitu romantis. Suamiku memberikanku sebuah kalung rugby merah. Sangat cantik sekali, aku begitu bahagia. Dan secara ajaib, dua hari kemudian aku sembuh.
Aku jadinya semakin mencintainya.
“Suamiku, bagaimana kalau hari ini kita keluar, malam minggu loh,” kataku menggoda.
“Nggak mau. Aku mau nonton anime,” oh … aku langsung kesal.
“Jadi, siapa bidadarimu?” tanyaku sambil menggenggam tanganku.
“Dia!” katanya sambil menunjuk karakter anime.
“Jadi apa maksud perkataanmu waktu di rumah sakit itu!” kataku sambil memukul keningnya.
Sumber : amrudly.com