“Bagaimana?”
“Cantik tidak istriku?”
Urat nadiku timbul lima kali lebih banyak.
“Istrimu itu aku!” aku langsung memberikan pukulan tepat di keningnya. Tapi dia langsung menghindar dan berlari menyelamatkan diri. Aku langsung mengejarnya. Akhirnya, kami main kejar-kejaran.
Begitulah kejadian yang sebenarnya. Sebenarnya aku tidak tahu apakah dia benar mencintaiku atau tidak. Karena dia selalu mengatakan karakter anime cewek adalah istrinya. Dia sepertinya otaku yang tidak bisa melihat kenyataan.
Terkadang aku menyesal telah menikahinya. Dia lebih mementingkan anime daripadaku.
Tiba-tiba saja aku sakit keras. Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku. Suamiku kalang kabut. Untuk yang pertama kalinya dia keluar rumah. Dia menelepon ambulan dan mengantarkanku ke rumah sakit.
Aku sakit keras. Aku terkena penyakit malaria. Mungkin karena aku kurang membersihkan selokan rumah.
Dan selama aku sakit. Suamiku yang mengurusku semuanya. Dia selalu berada di sisiku. Ketika aku tidur, dia menggenggam erat tanganku.
Dia berubah menjadi lembut dan penyayang.
“Suamiku, kenapa kamu begitu perhatian?”