Aku mengambil sendok, mengambil sedikit nasi goreng dan menaruhnya di mulutku. Aku langsung terkejut setengah mati.
Nasi gorengnya terlalu enak. Baru kali ini aku menemukan nasi goreng yang sama dengan mama. Aku memakannya dengan lahap.
Setelah habis satu piring, aku bertanya kepada Ibunya.
“Bu, siapa yang masak nasi goreng ini bu?”
“Oh … tidak tahu ya. Lagian anak itu jarang sih bicara soal masak. Siti, dia pandai kali loh masak,” kata Ibu Siti sekaligus promosi.
Tanpa basa basi aku langsung pamit. Aku pulang ke rumah, berhubung papa dan mama berada di ruang TV. Aku langsung mengatakan, “Pa, ma, Andri mau melamar cewek,” sontak saja papa dan mama kaget.
Siang harinya aku beserta keluargaku langsung datang ke rumah Siti. Sitinya kaget. Ada apa gerangan aku datang ke rumahnya bawa keluarga. Ternyata mau melamarnya.
Beruntung lamaranku diterima dan bulan depan kami melangsungkan pernikahan.
***
“Papa, mau makan nasi goreng penentu rasa cinta?” tanya Siti kepadaku sambil menyodorkan nasi goreng.
“Loh kenapa nasi goreng penentu rasa cinta?”