Menunggu dosen, seperti menunggu giliran panggilan di kantor kecamatan. Duduk sejenak di deretan kursi depan ruangan kelas lantai dasar Pasca Sarjana Unhas. Sesekali menyempatkan diri melirik mahasiswi 'setengah-berumur' yang sedang melintas.
Membaca buku ini membuat wawasan saya kian terbuka khususnya pada dinamika gerakan mahasiswa Unhas memperjuangkan reformasi di Makassar serta bagaimana rekonstruksi faktual yang terjadi pada saat itu.Â
Tidak hanya itu, dalam Kata Pengantar buku ini bertajuk "Institusionalisasi Reformasi", DR.Andi Alfian Mallarangeng yang juga ikut aktif dan turun langsung berdemo bersama mahasiswa memperjuangkan reformasi 20 tahun silam itu, menulis:
Saya bahagia mendapat kesempatan yang banyak bersama Aksi Mahasiswa SOLID Unhas, sebagai dosen muda yang baru pulang studi dengan disertasi tentang Pemilu, membuat saya lebih mudah menyatu dengan mereka.Â
Dalam beberapa hal strategis-konseptual, mahasiswa Unhas mampu menunjukkan respon mereka lebih awal dalam konteks gerakan Reformasi Indonesia.Salah satu bentuk kegigihan mereka adalah memperjuangkan Otonomi Daerah sebagai agenda reformasi nasional.
Akhirnya, buku ini tentu tak akan sekedar menjadi referensi bacaan untuk mempelajari bagaimana gejolak aksi reformasi yang terjadi 2 dasawarsa silam lewat "kacamata" seorang Pembantu Rektor III ketika itu, namun tentunya akan memantik inspirasi dan bisa menggali hikmah dari jalinan peristiwa yang telah terjadi bagi generasi muda masa kini untuk menata masa depan yang lebih baik melalui spirit reformasi.Â
Tak salah jika mantan Rektor UNHAS periode 1997-2006 Prof.DR.Radi.A.Gany menyatakan dalam kata pengantarnya : "Buku ini bisa jadi Oksigen bagi anak-anak kita yang kemudian membacanya, dia akan terinspirasi".
Â
Judul Buku : 98-99 - Â "Catatan Kemahasiswaan Seorang Pembantu Rektor"
Penulis : Prof. DR. Amran Razak, SE, Msc
Penerbit: Sunrise