"Analisa kritis baik teknikal maupun fundamental atas kinerja efek menjadi salah satu poin penting yang perlu dilakukan oleh investor dalam melakukan transaksi saham di pasar modal. Jangan sampai salah dalam membuat keputusan. Selain itu sang investor tak sekedar dituntut memiliki kemampuan/skill yang bagus dalam memilih saham namun juga stamina dan "staying power" agar bisa tetap bertahan di tengah hempasan badai moneter yang mendera kencang,"ujar Fath. Pada kesempatan itu pula diberikan waktu kepada salah satu blogger, Fioney Sofyan yang sudah terjun dalam online trading di pasar modal untuk menyampaikan testimoni. "Sebagai ibu rumah tangga, saya sangat menikmati melakukan transaksi di pasar modal. Semula saya menganggap proses ini susah, tapi ternyata tidak se-ribet yang saya bayangkan. Trading saham sama filosofinya dengan belanja di pasar, yang biasa saya lakoni selama ini. Kini saya melakukan aktifitas trading online di pasar modal sambil mengasuh anak dirumah ," ujar Fioney yang mendapat inspirasi terjun ke dunia pasar modal setelah mengikuti Obrolan Langsat dan juga seorang financial planner ini. Ia kemudian melanjutkan,"setidaknya saya mendapatkan 2 keuntungan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan pendapatan kita tanpa menambah kerja ekstra yang berlebihan sehingga masa depan finansial kita bisa lebih terjaga dan kedua ikut meningkatkan perekonomian negara". Di kesempatan lain mbak Venus juga ikut berbagi testimoni. "Sebelum memulai investasi saham di pasar modal, bersiaplah untuk investasi waktu dulu. Kita mesti menyiapkan waktu antara lain untuk belajar banyak hal dan istilah baru di dunia pasar modal. Dan juga tentunya waktu untuk melakukan transaksi online di pasar modal secara lebih cerdas dan taktis. Saya sangat menikmati apa yang saya lakukan ini karena tak sekedar mendapatkan tambahan pendapatan namun juga waktu yang lebih banyak untuk keluarga," katanya sumringah.
Seusai makan siang, dilanjutkan dengan praktek langsung simulasi trading online di pasar modal. Kami diberikan user name, password dan PIN untuk bisa mengakses Mandiri Sekuritas Online Trading Sebagai modal awal, kami diberikan "modal fiktif" sebesar Rp 200 juta agar bisa bertransaksi disana. Mulanya saya sempat kebingungan melihat deretan angka-angka di menu tampilan, namun berkat bimbingan Fath bersama tim Mandiri Sekuritas saya mulai paham.
Prinsipnya sebenarnya sama dengan bertransaksi di pasar tradisional. Ada prosesi tawar menawar antar penjual dan pembeli. Harga jual akan dipajang oleh sang penjual saham dan harga penawaran diajukan oleh pembeli. Di layar monitor akan terlihat harga penawaran dan penjualan tertinggi maupun terendah. Bila sepakat maka saham bersangkutan akan masuk ke portofolio pembeli. Tampilan harga yang tertera di layar monitor adalah harga per lembar saham dan transaksi jual beli saham menggunakan satuan lot, yang berarti 1 lot berisi 100 lembar saham. Portofolio menjadi sejenis "dompet" yang menyimpan saham yang dimiliki pembeli dan menampilkan nilai yang menunjukkan apakah investor mengalami keuntungan atau kerugian. Bila warna hurufnya merah berarti kita mengalami kerugian dan bila warnanya biru berarti kita mendapatkan keuntungan. Dalam hitungan menit bahkan detik harga saham di portofolio bisa berubah-ubah. Kadang naik, kadang turun. Dibutuhkan kejelian investor untuk mengambil keputusan apakah saham yang dimiliki akan dijual atau ditahan. Kita "berpotensi" rugi jika nilai saham yang dibeli ternyata lebih tinggi dari nilai di pasar, sebaliknya kita "berpotensi" untung bila nilai saham yang dibeli lebih rendah dari harga pasar. Yang dimaksud dengan "berpotensi" adalah kita belum benar-benar untung atau rugi jika saham yang kita miliki tidak dilepas atau dijual.
Saya merasakan sendiri bagaimana sensasi asyiknya bertransaksi saham secara online dengan modal fiktif yang diberikan. Hanya dalam hitungan menit nilai saham yang saya miliki di Portofolio mengalami keuntungan dan kerugian. Saya memang sengaja "bermain aman " dan tidak spekulatif dengan memilih membeli saham-saham perusahaan blue-chip dan menyaksikan pergerakan sahamnya secara teratur di halaman portofolio. Saya bisa meraup keuntungan dengan segera menjual saham yang berpotensi untung dan tentunya sempat termangu sedih menyaksikan kerugian yang saya alami ketika nilai sahamnya jatuh. Keuntungan melakukan jual beli saham diperoleh dari selisih harga saat dibeli dan harga saat ini. Apabila saham tetap disimpan sebagai bukti kepemilikan perusahaan maka kita bisa mendapatkan deviden bagi hasil keuntungan perusahaan juga peluang capital gain jika harga sahamnya terus meningkat signifikan.
Setelah melakukan simulasi transaksi online trading, kami kemudian diajak berkeliling mengunjungi museum Galeri Sejarah Bursa Efek Indonesia (IDX) yang terletak tepat disisi sebelah Galeri Simulasi IDX. Dipandu oleh salah seorang staf Bursa Efek Indonesia kami mendapatkan berbagai penjelasan mengenai Galeri yang diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 2 Januari 2012. Ada beberapa hal menarik yang saya temukan di museum ini . Ternyata tak hanya sekedar memajang sejarah perkembangan pasar modal di Indonesia dalam bentuk gambar maupun grafik namun juga dikemas dengan menggunakan teknologi multimedia yang canggih dan menakjubkan. Salah satu yang membuat saya kagum adalah penjelasan tentang sejarah pasar modal Indonesia serta perkembangannya lewat layar interaktif di dinding. Jika ada topik tertentu yang ingin kita tahu tinggal memilih opsi yang disediakan pada monitor dan dalam sekejap akan muncul "presenter" wanita yang menjelaskan melalui video yang direfleksikan ke dinding.