Mohon tunggu...
Amril Taufik Gobel
Amril Taufik Gobel Mohon Tunggu... Insinyur - Smiling Blogger, Restless Father, Lovely Husband and George Clooney wannabe :) See my Blog: http://daengbattala.com

Amril Taufik Gobel lahir di Makassar, 9 April 1970 dan lulusan Fakultas Teknik Jurusan Mesin UNHAS Angkatan 1989. Saat mahasiswa, pernah menjabat sebagai Redaktur Pelaksana Penerbitan Kampus Identitas (1992-1993) dan pendiri sekaligus Pemimpin Redaksi Surat Kabar Mahasiswa Fakultas Teknik UNHAS "Channel 9" (1991-1992). Seusai diwisuda tahun 1994, ia merantau ke Jakarta. Saat ini bekerja sebagai Direktur Eksekutif PT KPM Oil & Gas, Jakarta dan berdomisili di Cikarang. Ayah 2 anak ini juga mengelola blog pribadinya di www.daengbattala.com (pernah memenangkan blog favorit kategori Bahasa Indonesia dalam Lomba Blog International yang diadakan oleh The Bobs pada tahun 2010) serta menjabat sebagai Vice President Asean Blogger Chapter Indonesia sejak 2011. Telah menghasilkan 3 buku dari aktifitasnya ngeblog dan 2 diantaranya diterbitkan secara self publishing lewat www.nulisbuku.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Investasi Cerdas dan Harapan Masa Depan

16 Desember 2014   20:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:11 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Derry kemudian mengingatkan untuk jangan sampai tertipu oleh penawaran investasi dari perusahaan yang ridak jelas. "Bila ada perusahaan yang menawarkan investasi sebaiknya cek izinnya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena hanya OJK yang berhak mengeluarkan izin perusahaan investasi di Indonesia,"tutur Derry.

Derry kemudian menguraikan prinsip dasar berinvestasi di pasar modal antara lain : Pergunakan dana lebih (excess fund), Dapatkan informasi mengenai produk investasi sebanyak mungkin sebelum mengambil keputusan berinvestasi (product knowledge)., Jangan menempatkan seluruh dana investasi pada satu jenis instrumen yang sama (Don’t put your eggs in one basket), Disiplin melakukan target investasi baik profit maupun cut loss.dan Kenali perusahaan sekuritas dimana anda berinvestasi (know your broker principle).

Belajar dari pengalaman, transaksi saham di pasar modal memberikan keuntungan yang signifikan dibanding instrumen investasi lainnya misalnya menabung di Bank. "Resiko pasti ada, namun sepanjang itu bisa dikelola dengan baik, cerdas dan profesional semua itu bisa dieliminir. Jadi tak perlu cemas berlebihan,"tukas Derry bersemangat."Lagipula dana pemodal juga dilindungi dan dijamin oleh SIPF (Securities Investor Protection Fund) dimana ini adalah kumpulan dana yang dibentuk untuk melindungi Pemodal dari hilangnya Aset Pemodal," tambahnya lagi.

Materi berikutnya dibawakan oleh Fath Aliansyah Budiman, Assistant Vice President Equity Capital Market Retail Mandiri Sekuritas.Dengan gaya bahasa memikat, ia menguraikan tentang kiat memulai investasi di pasar modal. "Cari perusahaan yang mudah dijelaskan bisnisnya kepada orang awam sekalipun. Tak perlu jauh-jauh, bisa mulai dari sekeliling kita dan dekat dengan keseharian kita. Biasanya jenis perusahaan tersebut cenderung naik nilainya," kata Fath memulai uraiannya. "Perusahaan-perusahaan produsen Consumer Goods misalnya bisa jadi alternatif pilihan, karena barangnya kita pakai sehari-hari. Atau bisa juga perusahaan Perbankan yang sering berinteraksi dengan kita. Intinya, sebagai trader pemula kita mesti lebih jeli, cerdas dan kritis untuk menentukan pilihan. Kinerja emiten bisa kita lihat juga laporan keuangan yang dipublikasikannya,"tambah Fath.

"Harus diakui dinamika turun naiknya harga saham cukup membuat risau. Kendati demikian meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan, yaitu dari 4.316,687 pada akhir tahun 2012 menjadi 4.212,980 pada tanggal 27 Desember 2013 atau turun sebesar 2,40%, namun IHSG telah berhasil mencatatkan rekor indeks tertinggi sepanjang sejarah dengan ditutup pada level 5.214,976 pada tanggal 20 Mei 2013. Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar saham meningkat tipis sebesar 0,87% dari Rp 4.127 triliun pada akhir Desember 2012 menjadi Rp4.163 triliun pada 27 Desember 2013. BEI juga berhasil mencatatkan rekor jumlah emiten saham baru tertinggi dalam satu tahun selama 15 tahun terakhir, dengan jumlah emiten saham baru mencapai 31 emiten, melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu 30 emiten baru. Di samping itu, likuiditas transaksi juga meningkat ditandai dengan meningkatnya rata-rata nilai transaksi harian saham sebesar 37.68% yaitu dari Rp4,54 triliun pada periode Januari-Desember 2012 menjadi Rp 6,25 triliun pada periode yang sama di tahun 2013," ungkapnya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun