Derry kemudian mengingatkan untuk jangan sampai tertipu oleh penawaran investasi dari perusahaan yang ridak jelas. "Bila ada perusahaan yang menawarkan investasi sebaiknya cek izinnya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena hanya OJK yang berhak mengeluarkan izin perusahaan investasi di Indonesia,"tutur Derry.
Derry kemudian menguraikan prinsip dasar berinvestasi di pasar modal antara lain : Pergunakan dana lebih (excess fund), Dapatkan informasi mengenai produk investasi sebanyak mungkin sebelum mengambil keputusan berinvestasi (product knowledge)., Jangan menempatkan seluruh dana investasi pada satu jenis instrumen yang sama (Don’t put your eggs in one basket), Disiplin melakukan target investasi baik profit maupun cut loss.dan Kenali perusahaan sekuritas dimana anda berinvestasi (know your broker principle).
Materi berikutnya dibawakan oleh Fath Aliansyah Budiman, Assistant Vice President Equity Capital Market Retail Mandiri Sekuritas.Dengan gaya bahasa memikat, ia menguraikan tentang kiat memulai investasi di pasar modal. "Cari perusahaan yang mudah dijelaskan bisnisnya kepada orang awam sekalipun. Tak perlu jauh-jauh, bisa mulai dari sekeliling kita dan dekat dengan keseharian kita. Biasanya jenis perusahaan tersebut cenderung naik nilainya," kata Fath memulai uraiannya. "Perusahaan-perusahaan produsen Consumer Goods misalnya bisa jadi alternatif pilihan, karena barangnya kita pakai sehari-hari. Atau bisa juga perusahaan Perbankan yang sering berinteraksi dengan kita. Intinya, sebagai trader pemula kita mesti lebih jeli, cerdas dan kritis untuk menentukan pilihan. Kinerja emiten bisa kita lihat juga laporan keuangan yang dipublikasikannya,"tambah Fath.
"Harus diakui dinamika turun naiknya harga saham cukup membuat risau. Kendati demikian meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan, yaitu dari 4.316,687 pada akhir tahun 2012 menjadi 4.212,980 pada tanggal 27 Desember 2013 atau turun sebesar 2,40%, namun IHSG telah berhasil mencatatkan rekor indeks tertinggi sepanjang sejarah dengan ditutup pada level 5.214,976 pada tanggal 20 Mei 2013. Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar saham meningkat tipis sebesar 0,87% dari Rp 4.127 triliun pada akhir Desember 2012 menjadi Rp4.163 triliun pada 27 Desember 2013. BEI juga berhasil mencatatkan rekor jumlah emiten saham baru tertinggi dalam satu tahun selama 15 tahun terakhir, dengan jumlah emiten saham baru mencapai 31 emiten, melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu 30 emiten baru. Di samping itu, likuiditas transaksi juga meningkat ditandai dengan meningkatnya rata-rata nilai transaksi harian saham sebesar 37.68% yaitu dari Rp4,54 triliun pada periode Januari-Desember 2012 menjadi Rp 6,25 triliun pada periode yang sama di tahun 2013," ungkapnya lagi.