Tak perlu juga 'ngotot' merasa paling suci dan benar dengan menjelek-jelekkan pihak lain. Baginya, fitnah dan informasi hoaks itu tak perlu digunakan untuk merebut suara rakyat.
Sebab, terma 'merakyat' sudah tak berlaku bagi seorang Kiai. Toh, dirinya sudah bersama rakyat sejak dalam masa kandungannya. Ia hidup melekat bersama rakyat. Manunggal.
Cukup kerja, kerja, dan kerja, nantinya rakyat yang akan menilai. Dan, Gusti Allah yang akan 'nyembadani' (mencukupi).
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!