Dani bergegeas keluar rumah, sambil berpamitan pada Ari yang masih sibuk. Sesampainya di luar...
Yaah Hujaaa..!!!
Tapi Dani harus nekat. Ia sadar ini adalah gara-gara kelalaiannya tidak menjaga waktu dengan baik. Setengah berlari ia menuju tukang ojeg pangkalan, minta diantar ke tempat les.
Sesampainya di sana, Kak Agam sudah mengucapkan kata-kata penutup.
"Jangan lupa, berlatih di rumah yah." Satu persatu teman lesnya keluar dari kelas dan pulang.
Arrgh, Dani menepuk jidatnya perlahan. Kak Agam menatap Dani heran.
"Kenapa Dani? Kakak kira kamu tak ikut acara konser pekan ini." Kata Kak Agam tegas.
Konser? Ah yah, Jumat malam ada acara konser di hotel IBIS, kenapa aku lupa?
"Maaf Kaka, eng anuu.. Dani lupa. Tapi, apakah Dani boleh ikutan? " katanya sedikit memohon.
"Oh. Tapi komposisi pemainnya sudah pas sekali tadi. Kakak kira kamu tidak berminat ikut. Ini kan konser kecil-kecilan. Kamu kan pemain hebat. Hanya konser besar saja yang kamu ikuti. Iya kan Dani?" ujar Kak Agam samabil membereskan partitur lagu di atas meja.
"Enggak kakak! Enggak .. ! Dani tidak bermaksud begitu!"