Mohon tunggu...
Suparmin
Suparmin Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik Tingkat SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel

Tebarkanlah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidik Boleh Antikritik?

15 Mei 2020   12:42 Diperbarui: 15 Mei 2020   12:43 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengajar. Dokumen Pribadi

Artinya, di Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mestinya lebih berpikir untuk sebuah masa depan kita. Kita semua sepakat bahwa sekolah adalah elemen paling penting dalam negara ini. Sekolah menjadi media untuk mencerdaskan bangsa dan menghasilkan generasi yang akan melanjutkan pembangunan serta menjadikan masyarakat Indonesia hidup dalam kemakmuran dan kesejahteraan.

Lalu apa yang salah dengan sistem pendidikan kita? Anggaran dunia pendidikan kita sekarang sudah mencapai sesuai dengan yang diamanatkan undang-undang dalam APBN yaitu sebesar 20 persen. Lalu, apanya yang kurang. Kurang cerdas, atau kurang kompetenkah guru yang mengajar di negeri ini. Ah, sudahlah. Sebuah harapan masih menjadi harapan. Sebuah keinginan jangan hanya keinginan. Sebuah kemauan yang mesti diwujudkan.

Lalu, bagaimana dengan pendidik kita. Pendidik tidak boleh antikritik. Terima saja semua masukan. Entah berterima dalam hati atau tidak. Berusaha lakukan terbaik. Perbaiki kompetensi. Maksimalkan pada diri kita empat kompetensi yang selalu didengungkan dan diseminarkan tersebut.

Semuanya mesti berada pada wilayah kesadaran kita masing-masing. Kita harus bertanya, mengapa pengembangan dunia pendidikan lebih aktif terjadi pada sekolah-sekolah swasta dan juga nonformal. Padahal mereka mengelola dan menggunakan dana yang bukan sepenuhnya berasal dari negara. Pun tidak diurus secara penuh oleh pemerintah.

Kita mesti paham dan berniat untuk menyelesaikan secara bersama. Potensi yang ada pada diri siswa Indonesia sebenarnya sangat besar. Potensi kita tak kalah dengan apa yang dimiliki oleh negara lain. Buktinya, begitu banyak lomba-lomba tingkat internasional yang diikuti oleh peserta didik kita dan tak sedikit yang berbuah manis.  Begitupun dengan pendidik. Kita telah ditempa di ruang-ruang kuliah oleh profesor-profesor hebat. Kementerian terus melakukan pelatihan-pelatihan sebagai upaya peningkatan kompetensi pendidik kita. Lalu, kurang apa sistem pendidikan kita?

Kita pasti bisa, semua pasti bisa. Bekerjasamalah untuk sebuah perubahan masa depan bangsa. 

Semua guru, semua murid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun