Dari uraian di atas, masyarakat Desa Karangjati telah memiliki roh yang kuat sebab menghasilkan sikap dan perilaku yang dekat dengan cahaya Tuhan.
Masyarakat Desa Karangjati sebagai manusia yang dibekali akal budi sehingga disebut makhluk termulia, menjadikan Alquran sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia. Adanya akal, syahwat, dan nafsu yang senantiasa perlu dijaga agar menjadi tiga kekuatan pokok yang bisa mengontrol kita sebagai manusia yang normal.
Dalam hal ini, masyarakat Desa Karangjati juga telah mengamalkan ilmu tasawuf sebagai sarana muhasabah atau introspeksi diri, yaitu dapat menekan egosentrisme dan hawa nafsu. Sebab dalam paparan di atas, seluruh kegiatan yang dilakukan adalah mengajak pada kebaikan. Sehingga masyarakat Desa Karangjati dapat disebut sebagai orang-orang yang memiliki al wa'yu ar ruhani (kesadaran ruhani) dan al wa'yu al-ilahi (kesadaran ketuhanan) yang artinya dapat melakukan ketentuan baik perintah maupun larangan-Nya di alam semesta.
Sehingga manfaat yang didapat dan dirasakan oleh masyarakat Desa Karangjati antara lain; mendapatkan kekuatan dari Yang Maha Besar, merasakan lezatnya beribadah kepada-Nya, dan menemukan makna dan keindahan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H