Mohon tunggu...
Ammar Muarief
Ammar Muarief Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA '21

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Komunikasi Menggunakan WhatsApp

10 Desember 2021   20:00 Diperbarui: 10 Desember 2021   21:04 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Etika Berkomunikasi dalam Menggunakan WhatsApp

Nama : Ammar Mu'arief

Nim    : 211211045

Kelas : KPI 1 B

Pendahuluan

     Dewasa ini dengan perkembangan zaman yang cukup pesat menjadikan teknologi menjadi lebih berkembang dengan signifikan sebagai contoh dalam komunikasi,komunikasi menjadi suatu hal yang penting dan tidak bisa lepas dari setiap kegiatan manusia maka di era sekarang banyak sekali aplikasi-aplikasi komunikasi yang muncul dan hadir untuk mempermudah manusia talam berkomhnikasi satu dengan yang lain,sebagai contoh munculnya aplikasi-aplikasi seperti Line app,WhatsApp, Telegram,Kakao Talk, Twitter dan lain sebagainya,Salah satu aplikasi berbasis chatting yang paling banyak digunakan saat ini adalah WhatsApp. WhatsApp adalah aplikasi pesan lintas platform yang melahirkan bentuk saluran komunikasi baru bagi masyarakat. Survei HootSuite mengatakan bahwa pengguna aktif WhatsApp di Indonesia per Januari 2019 telah mencapai angka 83 persen. Terdapat 6 jenis konten pada WhatsApp yang dapat dikirimkan kepada pengguna lain. Teks, foto, video, audio, lokasi (secara live atau tidak), dan kontak. Penggunanya pun disediakan dua jenis saluran interaksi, melalui jalur pribadi dan jalur grup.

      Pengguna WhatsApp bisa melakukan percakapan melalui menu chat yang memungkinkan pengguna dapat mengutip, copy paste, menghapus sebagian pesan, atau forward. Hal ini mengakibatkan etika dalam mengirim maupun bertukar pesan sangat penting. Bisa saja pada saat kita mengambaikan etika tersebut, fungsi WhatsApp yang seharusnya digunakan sebaik mungkin malah menjadi bumerang (berdampak negatif). Sebagai pengguna WhatsApp, tentunya kita harus memerhatikan nilai-nilai pada saat berkomunikasi dengan pengguna lainnya. Pemilihan kata harus selalu diperhatikan mengingat WhatsApp dapat menjadi media yang tepat untuk penyebaran berita bohong (hoaks). Fitur WhatsApp yang lain seperti penyebaran pesan (broadcast) dapat juga menjadi sarana untuk menyebarkan berita bohong yang bertentangan dengan etika komunikasi.

     Saat ini, masyarakat Indonesia lebih senang membaca berita dan mendapatkan informasi melalui grup WhatsApp. Oleh karena itu, etika komunikasi dalam menggunakan WhatsApp perlu diperhatikan agar dapat meminimalisir pesan-pesan yang salah, pesan yang tidak benar , serta pesan bohong (hoaks). Mengakses dan menggunakan WhatsApp tanpa etika komunikasi menjadikan manusia 'asal' dalam berbicara tanpa memikirkan akibat dari perkataannya. Maka dari itu, saya selaku penulis  ingin memberikan pengetahuan serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat berkomunikasi menggunakan aplikasi WhatsApp.

Pembahasan

     Etika menjadi sangat penting ketika berkomunikasi, baik berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung.Karean jika berkomunikasi tanpa di landasi sebuah etika maka akan menimbulkan permasalahan baik jangka panjang maupun pendek,sebagai contoh berkomunikasi melalui aplikasi WhatsApp tentunya perlu memerhatikan etika. Tidak boleh sampai abai dalam masalah etika karena selain dapat menghasilkan komunikasi yang tidak efektif, tetapi menghasilkan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan norma dan etika. Menurut Keraf (1993: 41) bahwa etika dapat dibagi menjadi dua yaitu :

a. Etika Umum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun